Suplemen melatonin sering digunakan sebagai bantuan tidur untuk insomnia, gangguan tidur shift kerja, dan jet lag. Suplemen ini tersedia di sebagian besar apotek dan toko obat dan biasanya dianggap aman untuk penggunaan jangka pendek; Namun, pasien harus memperhatikan kemungkinan efek samping negatif. Jika Anda mengambil suplemen lain, obat-obatan atau memiliki kondisi medis, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan melatonin.
Kantuk
Menurut Mayo Clinic, suplemen melatonin dapat menyebabkan kantuk di siang hari. Efek samping ini dapat diperbaiki dengan mengambil dosis yang lebih rendah, tetapi Anda harus sangat berhati-hati saat mengemudi atau mengoperasikan mesin berat.
Perubahan Tidur
Beberapa pasien mengalami mimpi buruk, mimpi hidup dan berjalan sambil tidur sambil mengonsumsi suplemen melatonin. Gejala yang berhubungan dengan tidur biasanya berhenti setelah Anda berhenti minum melatonin. Penggunaan suplemen melatonin yang berlebihan atau salah dapat mengganggu ritme sirkadian, sehingga menyebabkan siklus tidur-bangun yang tidak teratur. Kadar melatonin lebih tinggi dalam darah sebelum tidur; ruangan gelap atau lampu yang redup menyebabkan bahan kimia melatonin dari otak Anda terlepas. Karena otak melepaskan bahan kimia melatonin secara otomatis begitu Anda memasuki kegelapan, sangat mudah untuk salah menggunakan suplemen melatonin.
Perubahan Hormon
Melatonin diketahui menyebabkan perubahan kadar hormon seperti hormon luteinisasi, kadar progesteron, dan hormon lain yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis. Wanita yang sedang hamil, menyusui atau berusaha hamil harus menghindari suplemen melatonin. Penggunaan melatonin yang berlebihan selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada bayi, dan kadar melatonin yang tinggi mungkin memiliki efek kontrasepsi pada mereka yang berharap untuk hamil. Pria yang menggunakan suplemen mungkin melihat penurunan jumlah sperma, penurunan mobilitas sperma dan peningkatan ukuran payudara. Baik pria maupun wanita mungkin mengalami penurunan gairah seks.
Perubahan Suasana Hati
Menurut MedlinePlus, melatonin dapat menyebabkan perubahan suasana hati seperti kesedihan atau pusing, dan memperburuk gejala depresi yang ada. Efek samping ini umumnya dikaitkan dengan overdosis pada suplemen melatonin. Delusi, paranoia, dan halusinasi telah dilaporkan dalam beberapa kasus. Jika Anda memiliki riwayat gangguan psikotik atau depresi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengambil suplemen melatonin.
Kolesterol dan Tekanan Darah
Suplemen melatonin dapat meningkatkan kolesterol dan menurunkan tekanan darah. Pasien dengan diabetes tipe 1 telah melaporkan peningkatan kadar gula darah saat menggunakan melatonin. Bahkan dosis rendah melatonin dapat mengurangi toleransi glukosa dan sensitivitas insulin. Aritmia sering dikaitkan dengan penggunaan suplemen melatonin secara teratur.
Interaksi obat
Melatonin dapat berinteraksi secara negatif dengan berbagai obat umum termasuk obat antipsikotik dan antidepresan, obat steroid, pil KB, obat antiinflamasi, obat pengencer darah dan obat tekanan darah. Pasien yang menggunakan obat-obatan ini harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengambil suplemen. Melatonin juga dapat berinteraksi dengan tembakau, kafein, alkohol, dan zat yang biasa digunakan lainnya.
Disorientasi dan Kejang
Menurut MedlinePlus, mengonsumsi suplemen melatonin dapat menyebabkan disorientasi dan meningkatkan risiko kejang. Efek samping ini sering dilaporkan dengan kelebihan dosis pada suplemen melatonin, jadi ini bukan efek samping yang umum, tetapi bisa sangat mungkin terjadi jika digunakan secara tidak benar. Konsumen yang memiliki gangguan kejang yang diketahui hanya boleh menggunakan suplemen melatonin di bawah pengawasan ketat dokter.
Peningkatan Risiko Gangguan Autoimun
Suplemen melatonin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan autoimun seperti hepatitis autoimun, dan bahkan memicu gejala penyakit Crohn. Menurut MedlinePlus, pengguna telah melaporkan kram perut, mual dan muntah.