Faktor-faktor yang mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah

Daftar Isi:

Anonim

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah yang dapat menyebabkan pengukuran ini berfluktuasi setiap hari. Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan darah pada dinding arteri. Denyut jantung, juga disebut denyut nadi, adalah berapa kali jantung Anda berdetak per menit. Kedua pengukuran ini memberikan informasi tentang kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular.

Terlalu banyak kopi dapat memengaruhi detak jantung Anda. Kredit: visualspace / iStock / GettyImages

The American Heart Association melaporkan bahwa detak jantung istirahat yang normal adalah antara 60 dan 100 detak per menit, dan tekanan darah yang sehat adalah pembacaan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) kurang dari 120 mm Hg dan pembacaan diastolik (tekanan saat jantung rileks) kurang dari 80 mm Hg.

Nutrisi dan Kesehatan Jantung

Mengikuti diet rendah lemak dan kaya buah-buahan dan sayuran, seperti yang disarankan oleh National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI), dapat membantu menurunkan atau mencegah tekanan darah tinggi. Selain itu, mengurangi jumlah garam, atau natrium, yang dikonsumsi setiap hari adalah penting. Kebanyakan orang Amerika makan lebih dari 2.300 miligram garam yang direkomendasikan per hari, seperti yang digariskan oleh NHLBI, meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Kafein, obat alami yang ditemukan dalam makanan seperti kopi, teh, dan cokelat, juga memengaruhi tekanan darah dan detak jantung. Kafein menyebabkan pembuluh darah mengerut, atau bertambah kecil, yang meningkatkan tekanan darah. Ini juga memicu jantung untuk berdetak lebih cepat.

Efek Alkohol

Alkohol adalah obat dan terlalu banyak mengonsumsi dapat memiliki efek negatif pada tubuh dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi detak jantung. Alkohol menyebabkan pembuluh darah di lengan dan kaki, yang dikenal sebagai sistem pembuluh darah perifer, melebar, atau bertambah besar. Karena darah sekarang memiliki area yang lebih besar di dalam pembuluh, tekanan darah turun. Karena itu, jantung harus memompa lebih cepat dan lebih keras untuk menjaga darah mengalir ke seluruh tubuh.

Merokok dan Nikotin

Merokok adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah di Amerika Serikat, menurut Centers for Disease Control. National Institute on Drug Abuse melaporkan bahwa nikotin dalam rokok menyebabkan pelepasan epinefrin yang mengakibatkan peningkatan jangka pendek pada tekanan darah dan detak jantung.

Selain itu, merokok menyebabkan pembuluh darah di lengan dan kaki menjadi lebih sempit. Seiring waktu, itu berkontribusi pada aterosklerosis, suatu kondisi yang terjadi ketika bahan lemak yang dikenal sebagai plak menumpuk di arteri. Kondisi-kondisi ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi kronis.

Latihan dan Kesehatan Kardiovaskular

Melakukan olahraga teratur, yang ditetapkan oleh American Heart Association sebagai 30 menit atau lebih dari aktivitas fisik yang cukup intens pada semua atau sebagian besar hari, adalah penting untuk kesehatan jantung. Olahraga teratur juga membantu menjaga berat badan yang sehat.

Mereka yang kelebihan berat badan lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi (lemak) dan kadar kolesterol HDL (baik) yang rendah, menurut American Heart Association. Mereka yang kegemukan seringkali juga memiliki detak jantung yang lebih tinggi karena jantung harus memompa lebih keras dan lebih cepat agar darah mengalir melalui jaringan tambahan.

Berpartisipasi dalam aktivitas yang terus menerus dan menggunakan otot-otot besar pada lengan dan kaki dianggap sebagai latihan aerobik. Latihan aerobik meningkatkan sirkulasi oksigen ke seluruh tubuh.

Karena otot jantunglah yang memompa oksigen yang membawa darah ke seluruh tubuh, jantung pada dasarnya berolahraga. Jenis latihan ini membantu jantung untuk membangun daya tahan. Hasilnya adalah jantung bekerja lebih efektif - darah akan bersirkulasi pada detak jantung yang lebih lambat baik saat berolahraga maupun saat istirahat.

Obat dan Tekanan Darah

Ada sejumlah obat yang dapat memengaruhi tekanan darah dan detak jantung menurut MedlinePlus. Beberapa dekongestan bebas yang biasa ditemukan dalam obat batuk dan pilek menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, kadang-kadang juga mengakibatkan perasaan gugup dan cemas.

Acetaminophen, pereda nyeri yang dijual bebas, diketahui meningkatkan tekanan darah. Obat anti-inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen, memicu tubuh untuk mempertahankan cairan, yang meningkatkan volume darah. Untuk memompa peningkatan volume darah ini, tekanan darah meningkat seperti halnya detak jantung.

Beberapa obat resep juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Ini termasuk pil KB, yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, dan antidepresan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah