Demam pada anak dengan alergi kemungkinan besar merupakan efek dari infeksi sekunder. Alergi tidak pernah menyebabkan suhu tubuh anak naik, menurut MayoClinic.com. Beberapa gejala reaksi alergi dapat menyebabkan lendir menumpuk di berbagai bagian tubuh anak, yang menyebabkan infeksi. Infeksi sekunder yang paling umum ditemukan pada anak-anak dengan alergi adalah infeksi telinga, infeksi sinus dan bronkitis. Bicaralah dengan dokter anak untuk menentukan penyebab demam.
Perbedaan
Alergi adalah sistem kekebalan anak yang memiliki sensitivitas terhadap zat tertentu, seperti serbuk sari, menurut KidsHealth.org. Reaksi alergi dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa, tetapi bukan akibat virus.
Demam biasa terjadi pada anak-anak yang mengalami infeksi sekunder, seperti infeksi sinus, menurut New York Presbyterian Hospital. Reaksi alergi menyebabkan sinus membengkak dan menjadi meradang, menjebak lendir, mendorong pertumbuhan bakteri dan virus.
Gejala
Gejala anak dengan alergi dan demam mungkin tumpang tindih. Sebagai contoh, seorang anak dengan alergi tungau debu dapat mengembangkan hidung tersumbat parah, yang menyebabkan infeksi sinus, menyebabkan hidung tersumbat lebih besar. Gejala alergi umum termasuk pilek, bersin, mata berair, iritasi tenggorokan dan hidung tersumbat, menurut MayoClinic.com. Jika seorang anak mengalami demam dengan alergi, ia juga akan memiliki suhu tubuh lebih dari 100, 4, menurut Rumah Sakit Presbyterian New York. Anak juga akan menunjukkan gejala, seperti tubuh menggigil, kelelahan dan mual.
Pengobatan Alergi
Perawatan dimulai dengan menemui dokter anak. Dokter anak akan mendiagnosis dengan tepat dan merekomendasikan perawatan yang paling efektif. Cegah reaksi alergi dengan mengidentifikasi alergen penyebab reaksi, hindari alergen dan berikan anak antihistamin setiap hari, menurut FamilyDoctor.org. Jika anak mengalami kondisi alergi kronis, yang mengarah ke demam yang konsisten, ahli alergi dapat menyarankan suntikan alergi.
Pengobatan Demam
Obati demam akibat alergi dengan pereda nyeri / peredam demam, menurut New York Presbyterian Hospital. Jangan gunakan aspirin pada anak di bawah usia 18 tahun. Produk aspirin dapat meningkatkan risiko anak terkena Reye's Syndrome. Cara lain untuk mengobati demam termasuk berpakaian anak dengan pakaian longgar, mandi air hangat dan memberikan banyak cairan.
Pertimbangan
Rumah Sakit Presbyterian New York merekomendasikan untuk segera mengunjungi dokter jika anak yang alergi menunjukkan tanda-tanda berikut: demam lebih dari 105 derajat, terus-menerus menangis, lehernya kaku, sulit bangun, mengembangkan bintik-bintik ungu atau kesulitan bernapas.