Minuman energi bebas gula adalah minuman populer yang dipromosikan sebagai penambah energi. Mereka biasanya berkarbonasi dan mengandung kafein atau stimulan lainnya, seperti ekstrak ginseng dan teh.
Orang-orang dapat mengkonsumsi minuman berenergi seperti Monster bebas gula untuk meningkatkan kinerja atletik, pengurangan berat badan atau untuk energi agar tetap bekerja, sekolah atau kegiatan rekreasi.
Namun, konsumsi minuman energi secara rutin atau berlebihan menimbulkan banyak risiko. Sementara minuman energi nol kalori mengandung lebih sedikit kalori dan gula daripada varietas biasa, mereka memiliki risiko yang sama.
Risiko Minuman Energi Bebas Gula
Orang-orang dapat meraih minuman energi nol kalori seperti Monster bebas gula karena berbagai alasan. Peningkatan energi mungkin yang paling jelas, bersama dengan kejernihan mental. Selain itu, pelaku diet dapat memilih minuman energi bebas gula menggantikan makanan atau minuman berkalori tinggi sambil membatasi kalori, mengatur nafsu makan, atau meningkatkan metabolisme. Atlet dapat minum minuman berenergi sebelum berolahraga dengan harapan kinerja atletiknya meningkat.
Bagian dari daya tarik minuman energi adalah kandungan kafeinnya yang tinggi, ditambah bahan-bahan lain seperti guarana (sumber kafein lain) dan vitamin tertentu. Minuman energi khas dapat mengandung hingga 240 miligram kafein dalam porsi 16 ons - dibandingkan dengan 100 miligram dalam cangkir kopi 8 ons.
Karena kelebihan kafein, minuman energi dapat berdampak negatif pada suasana hati dan kesehatan emosional seseorang. Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif (NCCIH), minuman energi dapat menyebabkan lekas marah, gelisah dan gugup.
Karena orang-orang berbeda dalam sensitivitas kafein, beberapa individu mungkin mengalami efek emosional yang kuat tak lama setelah mengonsumsi minuman energi dan efek "crash" yang lebih signifikan begitu stimulan hilang. Mereka yang memiliki gangguan psikologis, seperti kecemasan dan depresi, mungkin berisiko tinggi terhadap efek ini. Karena itu, bahkan minuman energi bebas gula menimbulkan risiko meski rendah kalori.
Risiko Fisik
Tergantung pada bahan dan berapa banyak volume yang dikonsumsi seseorang, minuman energi dapat menyebabkan gejala fisik yang merugikan. Menurut NCCIH, minuman energi diketahui menyebabkan detak jantung yang cepat dan tekanan darah meningkat. Orang-orang mungkin mengalami irama jantung yang tidak teratur, yang kadang-kadang berbahaya.
Meskipun temuan penelitian dicampur, kafein dan bahan-bahan lain dalam minuman energi dapat memicu dehidrasi selama aktivitas fisik, menurut tinjauan International Journal of Health Sciences (IJHS) Oktober 2015. Dalam kasus yang parah, konsumsi minuman berenergi berlebihan dikaitkan dengan kejang, nyeri dada, serangan jantung, dan kematian mendadak.
Tinjauan IJHS memperingatkan potensi dampak buruk dari konsumsi minuman energi, terutama untuk remaja. Selain berdampak negatif bagi kesehatan jantung, minuman energi reguler dan bebas gula dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sakit kepala akut dan kronis, serta berbagai gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh kafein.
Bahaya Alkohol
Menggabungkan minuman berenergi dengan alkohol telah menjadi tren yang berkembang di Amerika. Menurut NCCIH, sekitar 25 persen mahasiswa perguruan tinggi minum alkohol dengan minuman berenergi. Untuk alasan ini, banyak perusahaan minuman beralkohol menargetkan kelompok umur ini dalam promosi minuman energi yang dikombinasikan dengan alkohol.
Remaja dan dewasa muda berharap agar asupan kalori mereka tetap rendah saat minum alkohol dapat memilih minuman energi bebas gula yang dikombinasikan dengan alkohol. Minuman energi reguler dan nol kalori dikombinasikan dengan alkohol menimbulkan banyak bahaya.
Meskipun orang mungkin percaya bahwa lebih sulit mabuk ketika minum stimulan, apa yang sebenarnya terjadi adalah penilaian mereka terhadap keracunan mereka berkurang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa peminum berusia 15 hingga 23 tahun yang mencampurkan minuman berenergi dengan alkohol memiliki kemungkinan empat kali lebih banyak untuk minum-minum dibandingkan mereka yang tidak mencampur keduanya.
Menurut CDC, pesta minuman keras didefinisikan sebagai mengkonsumsi empat atau lebih minuman per kesempatan untuk wanita atau lima atau lebih minuman per kesempatan untuk pria. Dengan pesta minuman keras, risiko cedera, hubungan intim yang tidak diinginkan atau tidak aman, mengemudi saat mabuk dan kecelakaan yang mengancam jiwa dapat meningkat. Alkohol juga memperparah efek samping negatif dari minuman berenergi, seperti lekas marah dan masalah jantung.
Masalah Kognitif dan Tidur
Kafein dan stimulan lain yang terkandung dalam minuman energi dapat berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk berpikir jernih atau fokus pada tugas-tugas penting. Menurut National Sleep Foundation (NSF), efek kafein bersifat sementara dan tidak menggantikan tidur yang cukup. Selain itu, orang yang mengkonsumsi minuman berenergi atau minuman berkafein lainnya secara teratur lebih mungkin untuk berjuang dengan insomnia, menurut tinjauan IJHS.
Meskipun moderat, konsumsi minuman berenergi sesekali dianggap aman, tindakan pencegahan harus dilakukan. Minuman energi reguler dan nol kalori bervariasi secara substansial dalam kandungan kafein, stimulan tambahan, dan bahan lainnya.
Sebagai alternatif untuk minuman berenergi seperti Monster bebas gula, coba air dan / atau minuman olahraga sebagai penambah energi optimal selama latihan. Individu yang kelebihan berat badan mungkin lebih baik dengan meningkatkan aktivitas fisik dan mematuhi diet yang kaya nutrisi daripada konsumsi minuman energi yang berlebihan.
NSF merekomendasikan kebiasaan tidur yang sehat sebagai sarana peningkatan energi yang optimal. Jadwal tidur yang teratur, rutinitas tidur yang santai dan lingkungan tidur yang sejuk dan nyaman akan membantu Anda tidur nyenyak dan mendapatkan energi untuk hari itu.