Saat makan siang, sandwich adalah raja. Pokok makan siang tanggal kembali ke 1700-an, ketika Earl of Sandwich, seorang penjudi terkenal, meminta daging ditempatkan di antara dua potong roti sehingga ia bisa makan dan bertaruh secara bersamaan. Kegilaan menjadi populer saat penjudi lain memesan yang sama, dan lahirlah kotak makan siang. Walaupun sandwich tradisional mungkin terlihat sedikit membosankan, mengubah jenis roti dan isian dapat menghasilkan rasa dan tekstur yang berbeda yang memungkinkan sandwich menjadi makanan serbaguna.
Gandum Putih dan Utuh
Saat Anda pergi ke toko grosir, kemungkinan Anda langsung menuju toko roti. Di sana, Anda akan menemukan deretan roti isi sandwich. Varietas roti putih dan gandum memiliki rasa yang ringan, yang membuatnya terbaik untuk tambalan ringan seperti daging, sayuran, dan beragam mentega. Sayangnya, roti putih telah dilucuti dari nutrisi gandum utuh, jadi ketika ragu, raihlah varietas gandum utuh. Dua potong roti gandum menawarkan 3, 6 g protein dan 1, 9 g serat dibandingkan dengan roti putih, yang hanya memiliki 1, 9 g protein dan 0, 6 g serat.
Flatbreads dan Pitas
Roti tradisional dibuat dengan ragi, yang menyebabkan tekstur menjadi ringan dan lapang. Roti ragi adalah barang budaya tradisional Barat. Dalam budaya Timur Tengah, roti dibuat tidak beragi sehingga tidak naik. Hasilnya adalah jenis roti yang kenyal dan padat seperti pita dan naan. Ideal untuk membuat bungkus dan kantung isian, roti tidak beragi biasanya memiliki lebih sedikit karbohidrat daripada roti beragi, jadi mereka adalah pilihan yang baik ketika Anda menonton asupan karbohidrat harian Anda.
Roti Rasa
Roti seperti gandum hitam, pumpernickel dan penghuni pertama memiliki rasa yang berbeda yang seringkali dapat diperoleh dengan rasa. Roti ini sering dijual sebagai barang khusus di toko roti dan toko bahan makanan. Karena rasanya yang sering kuat, mereka membuat sandwich terbaik ketika dipasangkan dengan tambalan beraroma, seperti pastrami dan keju yang kuat. Dua potong roti gandum mengandung 83 kalori, 2 g serat dan 3 g protein, menjadikannya pilihan yang masuk akal saat makan siang.
Bagel dan Muffin Inggris
Meskipun sandwich sering dikaitkan dengan waktu makan siang, sarapan juga bisa menjadi waktu yang ideal untuk sandwich. Makan sandwich sarapan yang dibuat dengan daging tanpa lemak dan sayuran adalah cara yang dipenuhi serat untuk memulai hari dan merasa kenyang sampai makan siang. Bagel, yang berbentuk bundar dan memiliki lubang tengah, terkenal karena ukurannya yang besar, jadi periksalah ukuran sajiannya sebelum Anda makan satu sebagai sarapan sehat. Atau buat sandwich sarapan yang terbuat dari telur dan daging tanpa lemak dengan muffin Inggris gandum utuh sebagai alternatif sehat untuk makanan cepat saji.