Trigliserida adalah bentuk utama lemak dalam tubuh dan dalam makanan. Mereka menyediakan energi, melindungi tubuh, melindungi organ-organ internal dari kejutan, menyediakan cadangan energi dan membantu tubuh menggunakan karbohidrat dan protein secara efisien. Tubuh menyimpan kelebihan lemak, dan hati mengubah kelebihan karbohidrat dan protein menjadi lemak. Trigliserida tinggi, atau terlalu banyak lemak dalam darah, dihubungkan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, beberapa kanker, tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.
Tingkat Trigliserida
Tes profil lipid darah puasa mengukur kadar trigliserida dalam miligram per desiliter darah, dan hasilnya mengungkapkan apakah trigliserida jatuh ke kisaran yang lebih tinggi dari normal. Menurut National Heart, Lung and Blood Institute, kadarnya adalah: normal: kurang dari 150 mg per desiliter; batas tinggi: 150 hingga 199 mg per desiliter; tinggi: 200 hingga 499 mg per desiliter; sangat tinggi: 500 mg atau lebih per desiliter.
Aterosklerosis
Kadar trigliserida yang lebih tinggi dari normal berarti peningkatan risiko stroke, penyakit jantung, atau serangan jantung akibat aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. The Mayo Clinic menggambarkan aterosklerosis sebagai penumpukan lemak atau plak di dinding arteri yang membatasi aliran darah. Plak dapat menyebabkan gumpalan darah yang dapat memotong aliran darah ke jantung, menyebabkan serangan jantung, atau mungkin memotong aliran darah ke otak, menyebabkan stroke.
Kegemukan
Trigliserida tinggi sering merupakan tanda obesitas. Penyimpan lemak tubuh memiliki kapasitas yang hampir tak terbatas karena sel-sel adiposa, atau lemak, menurut Eleanor Whitney dan Sharon Rolfes dalam teks "Memahami Nutrisi." Sel-sel lemak dalam jaringan adiposa siap mengambil dan menyimpan lemak. Trigliserida dikemas bersama dalam sel-sel adiposa, secara efisien menyimpan energi untuk digunakan nanti.
Sindrom Metabolik
Trigliserida tinggi menyertai sindrom metabolik, kombinasi dari empat faktor risiko yang secara signifikan meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit jantung koroner. Trigliserida tinggi menunjukkan kebutuhan untuk tetap waspada terhadap kombinasi resistensi insulin, tekanan darah tinggi, obesitas perut dan kolesterol darah tinggi yang menentukan sindrom metabolik.
Kondisi lain
Menurut Mayo Clinic, trigliserida tinggi kadang-kadang menunjukkan adanya suatu kondisi yang mempengaruhi bagaimana tubuh mengubah lemak menjadi energi. Itu bisa termasuk diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol, hormon tiroid rendah, penyakit hati atau ginjal atau kondisi genetik yang langka. Trigliserida tinggi mungkin merupakan efek samping dari obat-obatan seperti pil KB, diuretik, steroid atau penghambat beta.