Jahe berasal dari akar parut tanaman jahe, Zingiber officinale, menurut University of Maryland Medical Center. Akar aromatik ini telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan obat dan bumbu masakan. Ini dirujuk sebagai tanaman obat dan kuliner berharga dalam teks India dan Cina kuno, dan dianggap dalam Alquran sebagai "Aromatik Surga, " menurut Asian Cook. Jahe memberi sedikit rasa manis, pedas dan aroma pedas ke berbagai makanan.
Hidangan Aduk Goreng Cina
Jahe adalah rempah-rempah yang berharga di Cina, dan digunakan dalam berbagai tumisan kentang goreng dalam masakan Cina. Paling sering, jahe diparut halus, menurut situs web Asian Cook. Kemudian dimasak sebentar dalam minyak (biasanya sekitar satu menit) dan kemudian ditambahkan ke hidangan tumisan. Memasak singkat melembutkan jahe, tetapi masih memungkinkannya mempertahankan rasa segar dan pedas.
Kari Thailand
Menurut Asian Cook, jahe banyak digunakan dalam masakan kari Thailand. Potongan kecil jahe segar dipadukan dengan bumbu lain dan ditumbuk menjadi pasta. Pasta tersebut kemudian dikombinasikan dengan santan untuk membuat saus pedas untuk daging, ikan, dan sayuran.
Kari India
Di India, koki menggunakan jahe untuk membumbui berbagai kari dan hidangan daerah lainnya. Ini paling umum di India Utara, di mana daging biasanya menyertai sayuran dan kacang-kacangan. Jahe biasanya dicincang dan digoreng dengan bawang putih. Ini memberi bumbu rasa yang lebih lembut daripada masakan Cina, menurut Asian Cook.
roti jahe
Gingerbread adalah suguhan liburan yang umum di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Sementara kebanyakan orang menggunakan jahe kering saat membuat roti jahe, Anda bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dengan jahe segar, kata Whole Living. Menggunakan 1/2 cangkir jahe segar memberi rasa jahe pada jahe saat memberi ramuan sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.