Lebih dikenal sebagai basil suci, tulsi telah digunakan secara medis selama ribuan tahun. Basil kemangi, atau Ocimum sanctum dan O. tenuiflorum, terkait erat dengan ramuan kemangi umum yang digunakan dalam memasak. Tulsi telah digunakan dalam pengobatan Ayurvedic sebagai ramuan adaptogenik untuk meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengatasi stres dan penyakit. Ramuan telah digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan, masalah perut dan bahkan penyakit jantung. Sistem Kesehatan Universitas Michigan merekomendasikan untuk mengambil 1.000 hingga 2.500 mg daun bubuk kering per hari.
Mengobati Asma
Tulsi dapat membantu mengobati gejala terkait asma. Studi medis telah menemukan bahwa mengambil ekstrak tulsi dapat meningkatkan pernapasan pada orang dengan sesak napas dan penyakit pernapasan lainnya, menurut Herb Growing & Marketing Network. Secara tradisional, tulsi telah digunakan untuk mengobati batuk, infeksi saluran pernapasan atas ringan dan bronkospasme, serta asma bronkial bila dikombinasikan dengan jahe dan lada hitam. Penelitian pada hewan telah menemukan bahwa ekstrak tulsi dapat menghentikan penyempitan saluran bronkial, dan beberapa uji klinis awal pada manusia mengungkapkan bahwa ramuan meningkatkan fungsi pernapasan dan mengurangi frekuensi serangan pada orang dengan asma, kata University of Michigan Health System. Subjek dalam uji klinis mengambil 500 mg tulsi tiga kali sehari selama satu bulan.
Mengobati Diabetes
Kemangi suci dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2. University of Michigan mengutip uji klinis awal yang menemukan bahwa mengonsumsi 1.000 hingga 2.500 mg tulsi per hari dapat menurunkan kadar gula darah. The Herb Growing & Marketing Network juga menunjuk ke sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1997 di MS University of Baroda di India, di mana para peneliti medis memberi 17 pasien diabetes mellitus 1 g daun kemangi yang tidak tergantung insulin per hari selama 30 hari dan membandingkan efek pada 10 pasien lain yang tidak diberi suplemen. Kedua kelompok pasien terus menggunakan obat anti-diabetes dan mengikuti diet yang biasa mereka lakukan, tetapi para peserta yang menggunakan daun tulsi mengalami penurunan kadar glukosa darah puasa sebesar 20, 8 persen. Kelompok uji juga mengalami penurunan kadar kolesterol total 11, 3 persen.
Menghilangkan Racun Oak dan Racun Ivy Dermatitis
Tulsi sering digunakan secara eksternal untuk mengobati peradangan dan gangguan kulit, dan mungkin berguna dalam mengatasi dermatitis dari racun pohon ek dan racun tanaman merambat. Ekstrak basil suci mengurangi sensitivitas rasa sakit dan meningkatkan penyembuhan luka pada penelitian hewan, kata University of Michigan Health System. Juga, daun tulsi mengandung minyak esensial yang terdiri dari eugenol dan senyawa volatil lainnya yang telah terbukti memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan dalam studi tabung reaksi.