Efek samping susu kedelai pada balita

Daftar Isi:

Anonim

Karena susu sapi menawarkan nutrisi penting, lemak, dan protein, sering kali ini merupakan pilihan minuman terbaik jika dibandingkan dengan minuman yang mengandung gula dan berkafein. Namun, terkadang intoleransi terhadap susu sapi dapat berkembang, sehingga perlu untuk menemukan alternatif susu. Meskipun susu kedelai sering bisa menjadi pengganti yang baik, itu bukan tanpa efek sampingnya sendiri.

Susu kedelai dapat memiliki efek samping yang tidak menyenangkan pada balita.

Kekurangan Kalsium

Menurut situs Diet Channel, balita yang minum susu kedelai sebagai pengganti susu sapi dapat mengalami kekurangan kalsium. Kalsium bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara gigi, tulang, otot, sistem saraf pusat, dan bahkan hormon anak. Ini membuat nutrisi ini sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan balita. Meskipun beberapa merek menambahkan kalsium dan vitamin D, susu kedelai tidak secara alami menyediakan nutrisi ini.

Reaksi alergi

Meskipun susu kedelai sering digunakan sebagai pengganti susu sapi, situs Keep Kids Healthy menjelaskan bahwa reaksi alergi yang parah dapat terjadi pada susu kedelai juga. Pelakunya — protein yang ditemukan dalam kedelai — dapat menyebabkan berbagai efek samping. Sementara beberapa gejala mungkin ringan hingga sedang, seperti ruam kulit, mual atau sakit perut, alergi kedelai bisa menjadi parah. Balita mungkin sulit bernapas dan mengalami pembengkakan tenggorokan. Kondisi ini, disebut anafilaksis, dapat berakibat kematian jika tidak ditangani dengan cepat

Kekurangan Protein

Karena susu sapi datang secara alami dengan sekitar 25 persen lebih banyak protein daripada susu kedelai, situs web Diet Channel memperingatkan bahwa balita dapat mengalami kekurangan protein dari susu kedelai. Kekurangan protein dapat menyebabkan efek samping yang serius. Situs web Merck mengatakan bahwa anak-anak dapat menjadi lemah, kehilangan lemak dan otot, mengalami penurunan ukuran jantung dan mengembangkan denyut nadi, tekanan darah, dan suhu yang lebih rendah. Dalam kasus ekstrim, kegagalan organ dapat terjadi. Untuk mengatasi bahaya ini, pastikan anak Anda mendapatkan protein dari sumber lain seperti daging, telur, dan kacang-kacangan.

Gangguan Tiroid

The Weston A. Price Foundation mengatakan bahwa fitoestrogen yang ditemukan dalam susu kedelai dapat menyebabkan gangguan pada hormon tiroid balita. Hormon tiroid berfungsi seperti neurotransmitter. Tetapi estrogen kedelai yang berada dalam susu kedelai dapat menghalanginya, menyebabkan berbagai gejala. Anak-anak mungkin mengalami kehilangan ingatan, kelambatan, kebingungan, rambut rontok, kelelahan, sembelit dan bahkan tulang yang rapuh. Selain itu, fungsi tiroid yang rendah juga dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung.

Efek samping susu kedelai pada balita