Makanan berbasis kedelai seperti tahu dan susu kedelai mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai isoflavon, sejenis fitoestrogen. Mereka adalah senyawa yang hanya ada di tanaman, dan mereka melakukan fungsi dalam tubuh manusia yang mirip dengan hormon estrogen. Beberapa pria dapat menghindari makanan kedelai karena khawatir bahwa terlalu banyak fitoestrogen dapat memiliki efek negatif pada keseimbangan hormon tubuh pria. Pada Agustus 2011, penelitian ilmiah saat ini menunjukkan bahwa fitoestrogen tidak memiliki dampak negatif pada keseimbangan hormon pria.
Fungsi Isoflavon
Ada dua bentuk isoflavon dalam makanan nabati: yang terikat dengan gula glikon dan yang tanpa glikon. Isoflavon tanpa glikon mungkin memiliki efek estrogenik terbesar, menurut New York University. Tidak ada bentuk isoflavon yang meningkatkan kadar estrogen di atas normal pada pria karena mereka cenderung berikatan dengan situs reseptor estrogen dalam sel ketika kadar estrogen rendah, dan mereka memblokir reseptor sel estrogen ketika sudah ada jumlah estrogen yang cukup dalam tubuh Anda..
Pencegahan Kanker
Mengkonsumsi isoflavon kedelai dalam jumlah tinggi dalam makanan Anda dapat mengurangi peluang Anda terkena kanker prostat. Sebuah tinjauan tahun 2006 dalam "Journal of AOAC International" dan meta-analisis 2009 yang muncul dalam "American Journal of Clinical Nutrition" keduanya menemukan bahwa peningkatan konsumsi kedelai dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat. Pada publikasi ini, uji coba terkontrol acak dari ukuran yang lebih besar sedang berlangsung untuk mengkonfirmasi hasil uji coba kecil yang disebutkan dalam ulasan.
Potensi Impotensi
Satu ketakutan yang dimiliki pria berkaitan dengan konsumsi fitoestrogen berbasis kedelai adalah bahwa hal itu dapat mempengaruhi kadar testosteron dan menyulitkan untuk mencapai ereksi. Universitas Columbia menyatakan bahwa regulasi kadar estrogen yang dilakukan oleh isoflavon kedelai kemungkinan mencegah hal ini terjadi. Namun, sebuah studi kasus 2011 yang muncul dalam "Nutrisi" menguraikan pengobatan seorang pria vegan berusia 19 tahun yang memiliki kadar testosteron rendah dan kehilangan libido. Subjek menghentikan diet vegannya dan mengalami penurunan kadar testosteron awal, tetapi hormon dan libidonya menjadi normal setelah satu tahun tidak melanjutkan diet vegan.
Efek pada Bayi
Penggunaan formula kedelai untuk anak-anak meningkatkan jumlah phytoestrogen yang dikonsumsi pria secara signifikan. Sebuah studi tahun 2004 dalam "Journal of Pediatric Endocrinology & Metabolism" menemukan bahwa bahkan jika bayi menerima formula kedelai selama lebih dari enam bulan, itu tidak akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya secara negatif. Pada tahun 2001, "Journal of American Medical Association" menerbitkan sebuah studi retrospektif dari 811 orang dewasa pria dan wanita yang mengonsumsi susu formula kedelai saat bayi. Pria dewasa dalam penelitian ini sepenuhnya berkembang dalam hal tinggi dan berat badan, dan mengalami pubertas pada usia yang sama dengan anak-anak yang mengonsumsi susu formula sapi.