Bir mengandung berbagai bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan Anda jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Kondisi umum yang dapat menyebabkan sakit pada tenggorokan akibat minum bir termasuk sensitivitas sulfit, alergi biji-bijian, dan intoleransi alkohol. Anda harus menghindari konsumsi bir sampai Anda menerima evaluasi dari dokter Anda. Beberapa kondisi dapat menyebabkan sakit tenggorokan karena pembengkakan yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami gejala lain dari minum bir, ungkapkan ke dokter Anda.
Sensitivitas Sulfit
Sensitivitas sulfit adalah kondisi di mana tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap makanan atau minuman yang mengandung sulfit. Sulfit adalah bahan pengawet kimia yang digunakan dalam berbagai makanan dan minuman untuk mencegah perubahan warna saat produk duduk di rak toko. Sulfit secara alami terjadi dalam bir dan dapat memicu efek samping setelah dikonsumsi. Gejala kepekaan sulfit yang paling umum adalah asma, menurut Klinik Cleveland. Asma mempersempit saluran udara, menyebabkan sesak napas, tenggorokan tidak nyaman, batuk dan mengi.
Alergi Butir
Intoleransi alkohol
Intoleransi alkohol adalah kondisi keturunan yang menyebabkan berbagai gejala akibat kekurangan enzim dalam sistem pencernaan Anda. Kekurangan enzim menyebabkan alkohol tetap tidak tercerna dan tidak terserap saat berada di saluran pencernaan. Intoleransi alkohol juga bisa disebabkan oleh histamin. Histamin adalah produk sampingan kimiawi dari proses pembuatan bir yang dapat memicu kesemutan, gatal atau sakit pada tenggorokan Anda. Histamin adalah bahan kimia utama dalam tubuh yang menyebabkan sebagian besar gejala alergi. American College of Gastroenterology menyatakan bahwa histamin juga dapat ditemukan dalam bayam, tuna, dan anggur.
Pertimbangan
Sakit tenggorokan yang berkepanjangan mungkin merupakan tanda dari kondisi medis yang lebih serius. PubMed Health merekomendasikan untuk mengunjungi dokter Anda jika sakit tenggorokan Anda menetap selama beberapa hari. Jika sakit tenggorokan disertai dengan demam tinggi, ruam atau pembengkakan kelenjar getah bening, segera hubungi dokter Anda.