Daging asap & sakit perut

Daftar Isi:

Anonim

Merokok adalah cara tradisional penduduk asli Amerika memelihara daging, menurut Oklahoma Extension Service Cooperative. Walaupun merokok pada awalnya dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan umur simpan daging - yang rentan terhadap bakteri, ragi dan jamur - mungkin tidak baik untuk perut Anda. Daging asap dikaitkan dengan penyakit bawaan makanan, dan makan terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kanker perut. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami sakit perut yang berkepanjangan.

Setumpuk daging asap. Kredit: HandmadePictures / iStock / Getty Images

Daging asap dan Botulisme

Daging asap dianggap makanan yang diawetkan ringan, menurut Kementerian Kesehatan dan Perawatan Jangka Panjang Ontario, dan berisiko terkontaminasi dengan Clostridium botulinum, bakteri yang menyebabkan botulisme. Selain diare dan muntah, infeksi botulisme juga dapat menyebabkan penglihatan ganda, bicara cadel dan kelemahan otot. Botulisme adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kematian, dan perhatian medis segera dianjurkan jika diduga ada infeksi.

Daging asap dan Listeria

Listeria juga merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit bawaan makanan. Memasak dan pasteurisasi membunuh bakteri. Namun, listeria hidup dan tumbuh dalam suhu dingin, dan daging asap dapat terkontaminasi selama pemrosesan di pabrik pembuatan makanan, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Muntah, kram, diare, leher kaku, demam, dan kelemahan adalah gejala umum infeksi listeria. Infeksi bakteri sangat berbahaya bagi wanita hamil, anak-anak kecil, orang tua dan mereka yang sistem kekebalannya lemah seperti orang dengan HIV.

Daging Perokok dan Kanker Perut

Daging asap adalah sumber nitrosamin, yang merupakan senyawa kimia yang terkait dengan kanker. Sebuah studi review tahun 2006 yang diterbitkan dalam World Journal of Gastroenterology menemukan hubungan antara asupan daging asap dan perkembangan kanker lambung. Namun, para penulis penelitian mencatat bahwa bukti tersebut adalah awal dan diperlukan lebih banyak penelitian. Gangguan pencernaan, ketidaknyamanan perut dan kembung adalah tanda-tanda awal kanker lambung dan dapat berkembang menjadi muntah dan sakit perut pada stadium lanjut.

Mengurangi Risiko Sakit Perut

Anda mungkin dapat mengurangi risiko penyakit bawaan makanan dengan memanaskan daging sebelum memakannya. Masak daging hingga suhu 165 derajat Fahrenheit untuk membunuh bakteri. Untuk mengurangi risiko kanker, termasuk kanker lambung, World Cancer Research Fund merekomendasikan Anda membatasi asupan daging merah hingga tidak lebih dari 18 ons seminggu, dengan sangat sedikit atau tidak ada yang berasal dari daging olahan seperti daging asap.

Daging asap & sakit perut