Bagi mereka yang mengalami kecemasan dan insomnia, suplemen yang disebut GABA (asam gamma-aminobutyric) umumnya aman dan efektif. Menurut Journal of Clinical Psychiatry, GABA adalah jenis asam amino yang disebut "neurotransmitter, " dan diproduksi secara alami di otak manusia. GABA bekerja dengan mengimbangi glutimate neurotransmitter, yang menggairahkan sistem saraf pusat dan perifer tubuh, sehingga, GABA membantu menenangkan tubuh dan pikiran. GABA juga dikonsumsi oleh binaragawan, karena dianggap merangsang produksi hormon pertumbuhan manusia, yang menyebabkan peningkatan massa otot. Dimungkinkan untuk mengambil terlalu banyak GABA, meskipun relatif jarang, ada efek samping yang terjadi dengan overdosis asam amino.
Kecemasan Paradoksikal
Menurut Wellsphere.com, kadar GABA yang tinggi dalam aliran darah dapat menyebabkan gejala yang tepat yang ingin Anda hilangkan. Ini adalah salah satu efek samping yang paling umum. Disebut "reaksi paradoks" oleh dokter, terlalu banyak asam amino dapat menyebabkan pasien merasa gelisah, cemas, dan bahkan dapat menyebabkan insomnia. Sebagian besar ahli menyarankan mengambil dosis kecil GABA pada awalnya, untuk melihat bagaimana kimia tubuh Anda bereaksi terhadapnya, sebelum naik ke dosis klinis, umumnya 500 mg per hari.
Reaksi kulit
Beberapa yang mencoba GABA mengalami kesemutan pada kulit dan ekstremitas, kemungkinan karena efek suplemen pada sistem saraf pusat. Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah kulit memerah (memerah). Secara umum, reaksi kulit terhadap GABA berumur pendek.
Sesak napas
Menurut para peneliti di Universitas Utah, GABA dapat memiliki efek melambat pada pernapasan — kemungkinan karena penghambatan yang disebabkannya dalam sistem saraf pusat — yang dapat menyebabkan sesak napas pada mereka yang mengonsumsi asam amino dalam dosis berlebihan.
Masalah Pencernaan
Sangat jarang, mengonsumsi suplemen GABA dapat menyebabkan sakit perut atau mual. Disarankan bahwa GABA dikonsumsi bersama makanan, yang dapat membantu mengatasi kesulitan pencernaan.