Sementara cabe merah dikenal oleh banyak orang sebagai bumbu makanan, cabai merah yang panjang ini juga dikenal karena khasiat obatnya. Digunakan baik segar atau kering, sayuran yang rasanya pedas menambah panas makanan dan telah digunakan secara tradisional untuk membantu masalah pencernaan dan peredaran darah. Meskipun Pusat Medis Universitas Maryland menyatakan bahwa cabai aman dikonsumsi, lada dapat menyebabkan iritasi pencernaan jika Anda makan terlalu banyak.
Cayenne, Capsaicin dan Reaksi
Cayenne mengandung capsaicin, yang merupakan senyawa kimia yang membuat cabai pedas seperti cabe panas. Terlalu banyak capsaicin dalam makanan dapat menyebabkan gejala umum iritasi pada mulut, lambung dan usus, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan muntah atau diare. Capsaicin hadir dalam cayenne segar dan kering, serta bubuk cayenne.
Cara Mengurangi Iritasi
Risiko Mulas
Cabai rawit dalam jumlah kecil, tetapi terutama dalam jumlah tinggi, dapat menyebabkan mulas. Kandungan capsaicin dalam cabai mengiritasi lambung dan lapisan esofagus, meningkatkan jumlah asam lambung yang dihasilkan, yang dapat mengalir ke atas ke esofagus, menciptakan sensasi terbakar di perut bagian atas. Sebuah publikasi 2010 "Revista de Gastroenterologia de Mexico" menemukan bahwa capsaicin menyebabkan gejala refluks gastrointestinal pada orang yang menderita sakit maag secara teratur dan juga mereka yang biasanya tidak mengalami masalah refluks.
Komplikasi Dengan Obat
Capsaicin dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, jadi jika Anda mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen cayenne atau meningkatkan konsumsi cayenne Anda, bicarakan dengan ahli medis sebelum melakukannya. Selain mempengaruhi aspirin dan obat pengencer darah, cabe rawit juga dapat mempengaruhi obat untuk mengurangi kadar asam lambung, termasuk yang membantu mengobati gejala mulas. Jika Anda mengonsumsi pengencer darah, obat diabetes, atau obat untuk tekanan darah tinggi, bicarakan dengan dokter sebelum menambah asupan cabai.