Mengapa bernafas dalam menenangkan Anda?

Daftar Isi:

Anonim

Napas dalam mengurangi stres dan kecemasan karena efek fisiologisnya pada sistem saraf. Bernapas perlahan dan sadar mengaktifkan hipotalamus, terhubung ke kelenjar pituitari di otak, untuk mengirimkan neurohormon yang menghambat hormon penghasil stres dan memicu respons relaksasi dalam tubuh. Hipotalamus menghubungkan sistem saraf dengan sistem endokrin, yang mengeluarkan hormon yang mengatur semua aktivitas di seluruh tubuh.

Napas dalam-dalam mengurangi stres.

Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal, yang terletak di atas kedua ginjal, berinteraksi dengan kelenjar hipotalamus dan hipofisis. Medula adrenal, bagian dalam kelenjar adrenal, mengeluarkan hormon yang mengontrol bagaimana seseorang mengatasi stres. Epinefrin, juga disebut adrenalin, dan norepinefrin, yang disebut noradrenalin, disekresikan oleh medula adrenalin, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mempersiapkan tubuh untuk respons melawan-atau-lari.

Pertarungan atau Penerbangan

Ketika sedang stres atau cemas, tubuh bereaksi dengan respons melawan-atau-lari. Respons ini mempersiapkan tubuh untuk mengantisipasi konflik atau bahaya dengan mendorongnya ke tingkat kewaspadaan atau kesiapan yang tinggi. Respons alami ini menjaga tubuh dari bahaya.

Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf simpatis, sistem saraf parasimpatis dan sistem saraf enterik. Sistem saraf simpatis dan parasimpatis mengatur bagaimana tubuh menghadapi stres. Selama situasi yang dirasakan membuat stres atau berbahaya, sistem saraf simpatik pergi ke perkelahian atau melarikan diri, memicu kelenjar adrenalin untuk mengeluarkan hormon yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Respon Relaksasi

Sistem saraf parasimpatis bekerja bersama dengan sistem saraf simpatis, memicu tubuh mengeluarkan hormon untuk menurunkan tekanan darah dan detak jantung, mendorong respons relaksasi. Bernafas dengan dalam dan penuh perhatian membantu merangsang sistem saraf parasimpatis untuk memicu respons ini.

Sistem Saraf Enterik

Sistem saraf enterik juga berperan dalam bagaimana tubuh merespons stres. Sistem kompleks neurotransmiter, neuron, dan protein ini - terletak di jaringan kerongkongan, usus kecil, usus besar, dan lambung - mengatur aktivitas pencernaan. Kadang-kadang disebut otak di usus, sistem saraf enterik mengirim pesan antara sistem pencernaan dan otak, seperti halnya sistem saraf pusat dengan tubuh. Tubuh mengalami tekanan usus ketika dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan karena sistem saraf enterik. Gangguan pencernaan seperti kolitis dan sindrom iritasi usus besar berasal dari sistem ini.

Latihan Pernafasan

Bernapas dengan sadar membutuhkan latihan. Ketika sedang stres, orang sering bernapas dengan cara yang dangkal, tidak menggunakan kapasitas paru-paru penuh. Untuk bernapas penuh, duduk tegak dan letakkan tangan Anda di atas perut Anda, tepat di atas pusar Anda. Biarkan ujung jari kedua tangan bersentuhan dengan ringan. Buang napas sepenuhnya melalui mulut Anda. Bernapaslah dalam-dalam melalui hidung dan perut Anda, sehingga ujung jari Anda terpisah satu inci. Biarkan perut Anda terisi udara. Tahan napas Anda selama dua hingga lima hitungan, lalu buang napas perlahan melalui hidung. Cocokkan panjang napas dengan panjang napas. Lanjutkan bernapas dengan cara ini selama lima hingga sepuluh menit.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Mengapa bernafas dalam menenangkan Anda?