Pepaya, tanaman seperti pohon tropis, awalnya dibudidayakan di Meksiko dan dapat tumbuh lebih dari 30 kaki. Tanaman pepaya menghasilkan buah serbaguna yang dimakan baik matang maupun mentah. Menurut "Pepaya Pohon Obat, " seluruh tanaman pepaya - akar, daun dan buah - menawarkan nilai obat. Daun pepaya muda dimakan seperti sayur di beberapa masakan, dan teh daun pepaya memiliki berbagai efek obat yang konon.
Kanker
Teh daun pepaya terbukti efektif sebagai pencegah kanker dan perawatan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Februari 2010 "Journal of Ethnopharmacology." Dalam studi kultur jaringan, teh daun pepaya mengurangi peradangan dan mengaktifkan efek toksik sistem kekebalan terhadap sel kanker, menghambat pertumbuhan sel tumor dan merangsang gen yang memodulasi efek anti-tumor sistem kekebalan tubuh. Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil studi pendahuluan mereka menunjukkan sifat modulasi kekebalan dari daun teh pepaya dapat terbukti bermanfaat dalam pengobatan dan pencegahan penyakit, termasuk kanker, alergi dan sebagai komponen dalam beberapa vaksin.
Maag
Teh daun pepaya terlindungi dari tukak lambung dalam sebuah penelitian pada hewan-hewan laboratorium yang diterbitkan dalam edisi September 2008 "West Indian Medical Journal." Dalam studi tersebut, ekstrak daun pepaya mengurangi keparahan borok dan menunjukkan efek antioksidan yang kuat. Ekstrak daun pepaya juga mengurangi lipid teroksidasi dan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam sel darah merah. Para peneliti menyimpulkan dari studi pendahuluan ini bahwa teh daun pepaya menunjukkan potensi untuk pengobatan tukak lambung dan stres oksidatif pada perut.
Pencernaan Gluten
Enzim papain dalam daun pepaya membantu pencernaan protein dan berguna untuk mengobati gangguan pencernaan, menurut buku "Panduan Lengkap Herbal: Pendekatan Alami untuk Menyembuhkan Tubuh." Teh daun pepaya dapat meringankan ketidaknyamanan mulas dan merupakan stimulan nafsu makan. Teh daun pepaya juga dapat membantu mencerna gluten protein gandum, yang sulit bagi sebagian orang untuk dicerna dan menyebabkan kondisi autoimun yang dikenal sebagai penyakit seliaka. Daerah ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, sehingga penderita penyakit celiac tidak boleh menggunakan daun pepaya untuk mengobati kondisinya.
Peringatan
Enzim papain dalam daun pepaya telah diketahui menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi September 2008 jurnal "Ugeskrift for Laeger." Laporan tersebut mendokumentasikan pelarian gejala alergi pada 10 dari 22 karyawan di sebuah laboratorium penelitian yang terpapar debu papain. Para pekerja mengalami gejala mata gatal dan pilek. Kondisi higienis yang lebih baik dan ventilasi yang baik menyelesaikan masalah.