Belalang adalah sejenis serangga dari keluarga Acrididae dan juga dikenal sebagai belalang. Belalang berkerumun dalam jumlah besar dan dapat menempuh jarak yang jauh, menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada tanaman. Namun, di banyak negara Afrika, Timur Tengah, dan Asia, belalang dianggap sebagai makanan yang lezat dan dimakan berlimpah. Belalang adalah sumber protein yang sangat baik dan mengandung berbagai asam lemak dan mineral. Meskipun tidak dianggap enak oleh kebanyakan orang Amerika, belalang adalah sumber makanan penting di banyak negara lain.
Belalang
Belalang sebenarnya adalah fase berkerumun belalang bertanduk pendek, yang berkembang biak dengan cepat dan menjadi sangat sosial dan bermigrasi. Sebagai orang dewasa, belalang membentuk kawanan yang terdiri dari jutaan serangga, yang dapat dengan cepat membuka ladang dan merusak tanaman pangan. Asal usul belalang tidak jelas, tetapi teks-teks kuno, termasuk Alkitab, menyebutkannya dan kemampuan merusaknya. Belalang adalah salah satu dari banyak spesies serangga yang dianggap dapat dimakan, dan mereka disiapkan dengan berbagai cara, mulai dari yang dikeringkan sampai yang diasap hingga yang digoreng.
Protein
Belalang, seperti banyak serangga, adalah sumber protein yang sangat baik. Menurut buku "Serangga" karya Steve Parker, spesies belalang bervariasi dalam kadar protein dari sekitar 50 persen dari berat kering hingga hampir 60 persen, membuatnya lebih padat dalam protein daripada sapi. Namun, protein dari beberapa spesies belalang tidak dianggap lengkap karena tidak memiliki asam amino metionin esensial, yang tidak dapat dibuat oleh manusia. Secara keseluruhan, nilai gizi protein belalang dianggap lebih rendah daripada kasein, yang merupakan protein utama produk susu.
Lemak
Persentase lemak di belalang padang pasir lebih rendah dari persentase proteinnya, tetapi masih merupakan sumber yang masuk akal, hampir 12 persen, menurut edisi tahun 2001 dari "Journal of King Saud University." Persentase asam lemak jenuh dan tak jenuh masing-masing adalah 44 persen dan 54 persen. Asam Palmiteic, oleic, dan linolenat adalah asam lemak paling banyak. Namun, para peneliti mencatat bahwa kandungan kolesterol dalam belalang tinggi, sekitar 286 miligram per 100 gram, yang lebih tinggi dari yang ditemukan pada daging atau unggas.
Nutrisi lainnya
Belalang juga mengandung jumlah yodium, fosfor, zat besi, tiamin, riboflavin, niasin yang memadai, serta jejak kalsium, magnesium, dan selenium. Kadar karbohidrat sangat rendah pada belalang, yang menjadikannya kandidat yang baik untuk diet jenis Atkins dan Paleo. Beberapa orang menggambarkan belalang yang dimasak mirip dengan daging asap dan cukup lezat. Berhati-hatilah jika Anda berada di negara asing dan bersedia mencoba belalang, karena praktik sanitasi mereka jarang sesuai dengan standar Amerika Serikat.