Bayangkan menggosokkan produk sampingan minyak bumi pada kulit bayi Anda. Itulah tepatnya yang Anda lakukan setiap kali menggunakan baby oil. Minyak bayi dan minyak mineral adalah campuran dari produk sampingan penyulingan minyak bumi. Meskipun disempurnakan untuk memenuhi spesifikasi untuk digunakan dalam kosmetik, farmasi, dan bahkan makanan, minyak mineral dan minyak bayi adalah senyawa hidrokarbon yang berasal dari petrokimia.
Perbedaan
Minyak mineral adalah senyawa hidrokarbon yang juga dikenal sebagai minyak parafin, petrolatum cair, minyak mineral putih dan Nujol. Satu-satunya perbedaan antara baby oil dan minyak mineral pada umumnya adalah baby oil telah menambahkan wewangian.
Penggunaan medis
Minyak mineral dapat digunakan sebagai pencahar dengan dua cara: sebagai cairan melalui mulut pada waktu perut kosong sebelum tidur atau sebagai enema dubur. Ketika digunakan sebagai obat pencahar, minyak mineral melapisi permukaan usus Anda mencegah tubuh Anda menyerap air. Air ekstra menyebabkan tinja membengkak dan melunak, dan merangsang usus Anda untuk buang air besar. Minyak mineral juga melumasi usus Anda, memudahkan keluarnya feses Anda.
Sebagai pelembab, minyak mineral dan minyak bayi melapisi permukaan luar kulit Anda, membentuk penghalang untuk membantu mencegah penguapan air, serta melumasi lapisan luar. Memijat kulit bayi Anda dengan mineral atau baby oil juga meningkatkan ikatan orangtua-bayi. Tindakan pencegahan tertentu perlu diambil saat menggunakan mineral atau baby oil untuk tujuan medis. Minyak mineral yang diminum dalam waktu dua jam dari obat-obatan lain, vitamin atau makanan dapat mengganggu penyerapannya ke dalam tubuh. Ketika diminum dengan pelunak feses, minyak mineral dapat diserap ke dalam tubuh Anda alih-alih hanya melapisi usus, yang bisa terbukti berbahaya.
Penggunaan makanan
Minyak mineral digunakan dalam jumlah kecil sebagai bahan pelicin atau pelepas dalam loyang dan loyang. Minyak bayi, karena aroma tambahan, tidak akan digunakan untuk tujuan ini. Minyak mineral dapat ditemukan dalam makanan dari sisa residu pada permukaan memasak tersebut atau dari permukaan pisau yang digunakan untuk memotong adonan roti. Minyak mineral juga digunakan langsung pada makanan, seperti pelapis buah atau makanan sebagai pengganti lemak. Karena minyak mineral dapat mengganggu penyerapan makanan dan nutrisi ketika dikonsumsi secara internal, penggunaan minyak mineral dalam makanan yang khusus ditujukan untuk anak-anak memiliki risiko.
Sifat kimia
Minyak mineral dan baby oil muncul sebagai cairan yang jernih dan berminyak. Minyak mineral tidak berbau, sementara minyak bayi memiliki aroma yang ditambahkan agar sesuai dengan standar spesifik yang diinginkan oleh pabrik. Keduanya tidak larut dalam air dan memiliki titik didih yang sangat tinggi, sekitar 500 hingga 625 derajat Fahrenheit. Keduanya stabil di bawah kondisi suhu ruangan biasa.
Tindakan pencegahan
Minyak mineral dan baby oil memiliki efek kesehatan yang berpotensi negatif. Menghirup dapat mengiritasi saluran pernapasan yang menyebabkan batuk, sesak napas, dan jika disedot ke paru-paru, dapat menyebabkan pneumonia kimia. Kadar toksik yang diminum secara internal dapat menyebabkan mual, muntah, dan kram perut. Jika ini terjadi, penting untuk tidak memaksakan muntah, tetapi berikan korban air dalam jumlah besar untuk membantu mencairkan efeknya.
Kontak yang terlalu lama dengan kulit dapat menyebabkan iritasi. Asap dapat mengiritasi mata. Orang-orang dengan gangguan kulit yang sudah ada sebelumnya atau gangguan fungsi paru-paru mungkin hipersensitif terhadap efek yang berpotensi mengiritasi ini.
Meskipun minyak mineral dapat digunakan sebagai pencahar, tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang. Minyak mineral menghambat penyerapan nutrisi dan vitamin dan dapat menumpuk di jaringan. Beberapa efek samping umum dari menggunakan minyak mineral sebagai pencahar termasuk hilangnya respon usus normal, mual dan kram. Lain, efek samping yang kurang umum termasuk muntah, diare, dan kebocoran minyak anal.