Bagaimana asam askorbat digunakan dalam makanan?

Daftar Isi:

Anonim

Buah jeruk adalah sumber alami asam askorbat. Kredit: daniaphoto / iStock / Getty Images

Meningkatkan Konten Vitamin C

Asam askorbat adalah bentuk vitamin C, vitamin yang sering dihancurkan dalam pengolahan makanan karena keduanya peka terhadap panas dan larut dalam air. Produsen menggunakan asam askorbat untuk meningkatkan kandungan vitamin C keseluruhan dari makanan atau minuman ke setidaknya tingkat preprocessing dan membuat makanan tampak lebih bergizi bagi konsumen. Anda membutuhkan vitamin C untuk membentuk kolagen, menjaga kesehatan gigi dan tulang serta menyembuhkan luka.

Aksi Antioksidan

Vitamin C bertindak sebagai antioksidan, yang berarti mencegah makanan bereaksi dengan oksigen ketika mereka terpapar udara. Ini membantu menjaga tekstur, rasa, dan warna makanan agar tidak berubah. Menambahkan asam askorbat ke daging yang diawetkan membantu mereka menjaga warna merah mereka agar lebih menarik bagi konsumen. Aditif ini juga dapat membantu menjaga agar buah yang dipotong atau kalengan tidak kecoklatan. Itulah alasan mengapa orang terkadang mencelupkan buah potong ke dalam campuran jus lemon, yang merupakan sumber vitamin C, dan air.

Membatasi Pembentukan Zat Berbahaya

Daging yang diawetkan terkadang mengandung zat yang disebut nitrat dan nitrit. Menambahkan asam askorbat ke daging ini membantu mencegah proses yang mengubah nitrat dan nitrit ini menjadi nitrosamin, yang merupakan zat yang dapat meningkatkan risiko kanker. Asam askorbat juga menghambat pertumbuhan bakteri, berpotensi mengurangi penyakit yang ditularkan melalui makanan dan pembusukan makanan.

Potensi Efek Samping

Tunjangan diet yang disarankan untuk vitamin C adalah 75 miligram per hari untuk wanita dan 90 miligram per hari untuk pria. University of Maryland Medical Center mencatat bahwa vitamin C yang digunakan secara komersial terbuat dari jagung, jadi Anda mungkin ingin menghindari makanan yang mengandung asam askorbat jika Anda sensitif atau alergi terhadap jagung. Kebanyakan orang tidak mengalami efek samping kecuali mereka mendapatkan lebih dari 2.000 miligram vitamin C per hari. Pada saat itu dapat menyebabkan sakit perut, diare, atau gas.

Bagaimana asam askorbat digunakan dalam makanan?