Banyak orang mengalami kedutan kelopak mata sesekali, kejang otot pada otot levator yang mengangkat dan menurunkan kelopak mata Anda. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa alasan, tetapi tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan asupan vitamin D yang tinggi, nutrisi yang diperlukan untuk fungsi tubuh dan kekuatan tulang. Memahami mata berkedut dan efek dari terlalu banyak vitamin D dapat membantu Anda mendiskusikan gejala Anda dengan dokter Anda.
Asupan yang direkomendasikan
Rata-rata orang dewasa membutuhkan antara 600 dan 800 Unit Internasional, atau IU, vitamin D untuk fungsi yang tepat. Sejumlah kecil makanan mengandung vitamin D, termasuk salmon, yang menyediakan 447 IU selama 3 ons. sajikan, dan susu yang diperkaya, yang menyediakan sekitar 115 IU per cangkir. Sumber makanan lain termasuk tuna, hati sapi, dan telur.
Paparan sinar matahari juga dapat memberi Anda vitamin D. Kulit Anda perlu memenuhi sinar matahari langsung untuk jangka waktu seperti 5 hingga 30 menit setidaknya dua kali seminggu. Namun, perlu diingat bahwa paparan langsung meningkatkan risiko kanker kulit. Karena itu, dokter Anda dapat merekomendasikan Anda mengonsumsi suplemen jika Anda tidak mengonsumsi cukup vitamin D melalui diet Anda.
Efek Toksisitas
Penyebab
Meskipun kadar vitamin D yang tinggi tidak menyebabkan mata berkedut, faktor-faktor lain dapat meningkatkan risiko kejang. Misalnya, stres, kebiasaan tidur yang buruk, dan konsumsi kafein dapat menyebabkan kedutan. Kedutan juga dapat muncul jika Anda memiliki mata kering atau kondisi mata lain yang menyebabkan iritasi permukaan. Selain itu, kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan berkedut.
Pertimbangan
Kedutan kelopak mata tidak memerlukan perawatan medis kecuali jika berlangsung lebih lama dari tiga minggu atau jika Anda mengalami rasa sakit dengan kedutan. Juga, jika kedutan melibatkan area lain dari wajah Anda atau menyebabkan kelopak mata Anda menutup sepenuhnya, cari bantuan medis.