Bagaimana tubuh mempertahankan homeostasis sebagai respons terhadap olahraga?

Daftar Isi:

Anonim

Saat Anda berkeringat, bernapas berat dan merasakan jantung Anda berdebar, itu tidak hanya berarti Anda berolahraga dengan baik. Faktor-faktor fisiologis ini juga penting untuk tubuh Anda mempertahankan keadaan homeostasis. Homeostasis didefinisikan sebagai lingkungan yang konstan dan mantap meskipun ada perubahan eksternal, seperti olahraga. Olahraga memengaruhi suhu tubuh, kadar oksigen dalam darah, kadar gula, dan hidrasi - semua sifat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup Anda. Tubuh Anda menggunakan sistem umpan balik otomatis untuk menjaga suhu dan level air normal, sehingga Anda dapat terus berolahraga. Makan dengan benar dan minum banyak cairan untuk membantu tubuh Anda mempertahankan homeostasis.

Seorang pria menuangkan air pada dirinya sendiri setelah berolahraga. Kredit: HASLOO / iStock / Getty Images

Tingkat Latihan dan Breathing

Selama berolahraga, tubuh Anda perlu mempertahankan pasokan oksigen yang konstan dalam sel Anda untuk mendukung otot-otot yang bekerja, yang mungkin membutuhkan oksigen 15 hingga 25 kali lebih banyak daripada saat mereka beristirahat, menurut Williams Sport Training. Akibatnya, Anda bernapas lebih cepat saat berolahraga. Semakin keras Anda berolahraga, semakin cepat laju pernapasan Anda. Ini juga membantu melepaskan karbon dioksida, produk sampingan dari metabolisme energi. Kelebihan karbon dioksida dapat menyebabkan penumpukan asam laktat, yang dapat mengganggu kinerja Anda. Untuk setiap tambahan napas oksigen, Anda menghembuskan kelebihan karbon dioksida.

Latihan dan Detak Jantung

Sistem kardiovaskular Anda bertugas memberikan darah dan nutrisi ke otot-otot Anda yang bekerja dan menjaga suhu tubuh Anda dalam kisaran normal. Selama latihan, otot-otot yang Anda berolahraga membutuhkan lebih banyak oksigen. Tubuh Anda merespons dengan meningkatkan jumlah darah yang dipompa jantung Anda dan memindahkan darah itu dari organ yang tidak aktif ke otot yang bekerja. Hormon dilepaskan untuk menandakan detak jantung Anda meningkat sehingga Anda dapat memberikan lebih banyak darah dan nutrisi beroksigen ke tempat yang paling Anda butuhkan. Saat pembuluh darah Anda membesar, Anda juga akan mengalami peningkatan tekanan darah.

Latihan dan Suhu Tubuh

Saat tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi selama berolahraga, ia menghasilkan panas sebagai produk limbah. Panas ekstra ini dapat meningkatkan suhu tubuh Anda di atas 98, 6 derajat. Untuk mempertahankan homeostasis, pembuluh darah di kulit Anda melebar untuk memungkinkan lebih banyak aliran darah ke permukaan tubuh Anda di mana ia menyebarkan panas. Anda tidak akan merasakan vasodilatasi, tetapi Anda pasti akan merasakan diri Anda berkeringat. Penguapan keringat dan menghirup udara hangat juga berfungsi untuk membantu mendinginkan tubuh Anda dan dengan demikian menjaga suhu tetap.

Mempertahankan Homeostasis Tingkat Cairan

Mempertahankan Homeostasis Tingkat Glukosa Darah

Tubuh Anda memecah karbohidrat menjadi glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi segera. Ini menyimpan glukosa ekstra sebagai glikogen dalam sel hati dan otot Anda. Ketika kadar glukosa darah turun selama latihan, Anda dapat mengalami kelemahan dan pusing, sehingga Anda mengandalkan simpanan glikogen untuk meningkatkan kadar glukosa darah Anda. Anda dapat memaksimalkan simpanan glikogen Anda dengan mengonsumsi diet tinggi karbohidrat, yaitu sekitar 60 persen dari total kalori Anda. Fokus pada konsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan camilan setelah latihan intensitas sedang hingga tinggi. Konsumsilah makanan dengan karbohidrat yang mudah dicerna dan sedikit protein, seperti yogurt dan beri Yunani, pisang dengan selai kacang atau segelas susu cokelat.

Bagaimana tubuh mempertahankan homeostasis sebagai respons terhadap olahraga?