Pankreas adalah organ yang terletak di belakang perut, dan terhubung ke usus tepat di bawah perut. Organ ini bertanggung jawab untuk memproduksi enzim yang membantu pencernaan protein, lemak, dan karbohidrat dalam makanan, menurut situs web Gastroenterologi Jackson Seigelbaum. Ini juga bertanggung jawab untuk memproduksi insulin, yang mengatur kadar glukosa dalam aliran darah. Diabetes, alkoholisme dan faktor-faktor lain dapat menyebabkan berbagai penyakit pankreas, termasuk pankreatitis akut. Sementara perhatian medis diperlukan untuk penyakit pankreas, makanan tertentu juga dapat berkontribusi terhadap peradangan dan kerusakan pankreas.
Terapi nutrisi tidak dimaksudkan untuk menggantikan perhatian medis. Periksa dengan dokter Anda sebelum mengubah diet Anda.
Makanan yang diproses
Makanan olahan, seperti yang mengandung banyak tepung putih, gula dan minyak terhidrogenasi sebagian, dapat memperburuk gejala penyakit pankreas, menurut University of Maryland Medical Center. Roti putih, pasta, dan makanan ringan manis semuanya dapat memicu lonjakan produksi insulin, yang dapat merusak hati. Roti gandum, pasta gandum utuh, dan camilan rendah gula dapat menggantikan makanan bergula yang manis.
Daging merah
Menurut Pusat Medis Universitas Maryland, orang dengan pankreatitis dan penyakit pankreas lainnya harus menghindari makan daging merah, yang mengandung lemak jenuh tingkat tinggi. Daging lain yang tinggi lemak jenuh, seperti bacon dan ham, juga berbahaya bagi pankreas. Kadar trigliserida yang tinggi berkontribusi besar terhadap pankreatitis, catat Dr. James F. Balch, penulis Resep untuk Penyembuhan Gizi. Daging tanpa lemak, tahu, kacang-kacangan dan ikan adalah pengganti protein yang sangat baik untuk daging merah.
Alkohol
Alkohol adalah salah satu kontributor paling signifikan terhadap penyakit pankreas, menurut Dr. Balch. Penderita pankreatitis harus menghindari penggunaan alkohol dalam bentuk apa pun. Seperti gula olahan, alkohol meningkatkan produksi insulin dalam aliran darah. Ini juga menurunkan kadar antioksidan dalam tubuh, yang meningkatkan kemungkinan pankreatitis, menurut University of Maryland Medical Center.