Efek kalium pada retensi air

Daftar Isi:

Anonim

Karena berbagai penyebab potensial untuk retensi air, tidak ada terapi tunggal yang dapat digunakan untuk mengobati setiap kasus. Namun, untuk kasus retensi air yang disebabkan oleh tingginya kadar natrium dalam tubuh, meningkatkan kalium makanan bisa menjadi pengobatan yang efektif.

Tampilan dekat semangkuk besar bayam. Kredit: vicuschka / iStock / Getty Images

Penyebab Retensi Air

Retensi air, juga dikenal sebagai edema, dapat menyebabkan bagian tubuh membengkak. Ini karena cairan yang menumpuk di antara sel-sel dan dalam sistem peredaran darah. Retensi air paling umum di kaki, kaki dan pergelangan kaki, tetapi juga bisa terjadi di tangan dan wajah. Menurut Pusat Medis Universitas Maryland, penyebab edema dapat mencakup obat-obatan tertentu; duduk atau berdiri untuk waktu yang lama; kehamilan; suhu tinggi; penyakit ginjal, jantung atau hati; dan makan makanan asin.

Kalium dan Natrium

Makanan asin, yang tinggi natrium, mungkin menjadi salah satu penyebab edema yang lebih umum. The American Heart Association mencatat bahwa 98 persen dari semua orang Amerika mengkonsumsi dua kali lipat jumlah natrium yang direkomendasikan setiap hari. Potasium dapat berguna untuk mengimbangi efek natrium pada tubuh. Ketika Anda mengonsumsi lebih banyak potasium, natrium diekskresikan melalui urin. Oleh karena itu, kalium dapat berguna dalam mengurangi retensi air yang disebabkan oleh asupan natrium yang berlebihan.

Mengurangi Retensi Air Dengan Kalium

Buah dan sayuran, secara umum, adalah sumber kalium yang baik. Makanan kaya kalium termasuk kentang manis, lima kacang, pisang, jamur, bayam, kentang, hijau, tomat, aprikot, prem, grapefruit, halibut, tuna, yogurt rendah lemak, dan molase. Meskipun kalium dapat berguna untuk menangkal efek natrium, itu tidak berarti Anda bebas berbelanja makanan kaya natrium. Anda harus tetap berusaha menghindari makanan olahan dan kemasan sebanyak mungkin, karena mengandung lebih dari 75 persen natrium yang dikonsumsi orang Amerika.

Pertimbangan

Meskipun kalium dapat menjadi alat yang efektif dalam mengurangi retensi air, memiliki terlalu banyak kalium dalam darah juga bisa berbahaya. Mengkonsumsi kalium melalui sumber makanan umumnya aman; Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan suplemen kalium. University of Maryland Medical Center mencatat bahwa suplemen kalium dapat berinteraksi dengan obat-obatan, dan orang dengan penyakit ginjal harus menghindarinya.

Efek kalium pada retensi air