Dehydroepiandrosterone, atau DHEA, adalah hormon yang diproduksi di dalam tubuh oleh kelenjar adrenal, lapor Medline Plus. Tubuh secara alami menghasilkan DHEA untuk fungsi hormon vital. Pada pria, kadar DHEA mulai menurun secara stabil setelah usia 30 tahun. Penggunaan suplemen DHEA tidak dianjurkan tanpa pengawasan dokter yang berlisensi.
Identifikasi
DHEA juga merupakan prekursor hormon lain dalam tubuh dan dapat berubah menjadi androgen dan estrogen. DHEA dapat dikonsumsi secara oral dalam bentuk kapsul atau tablet atau dioleskan dalam krim pekat.
Efek
Sebagai pendahulu hormon tertentu, DHEA telah dilaporkan oleh Medline Plus untuk meningkatkan kualitas hidup, dorongan seksual, dan kadar hormon pada pria yang menderita fungsi adrenal yang tidak mencukupi. Namun, studi klinis tambahan diperlukan untuk secara akurat mendukung klaim tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Clinical Endocrinology Journal mempelajari efek suplemen DHEA pada pria lanjut usia di atas 65 tahun. Hasil melaporkan bahwa DHEA meningkatkan cGMP, indikator produksi oksida nitrat, dan memainkan peran protektif terhadap penyakit kardiovaskular. Para pria juga melaporkan peningkatan kadar testosteron dan penurunan kadar kolesterol dari DHEA. Studi klinis lain dalam Journal of Atherosclerosis melaporkan hubungan terbalik dengan DHEA dan atherosclerosis, atau pengerasan pembuluh darah. Hasilnya menemukan bahwa kadar DHEA yang sehat pada pria dapat dikaitkan dengan pencegahan aterosklerosis.
Dosis efektif
Studi penelitian telah melaporkan dosis efektif DHEA dari 25 hingga 200 mg per hari hingga satu tahun. Krim topikal yang mengandung 5 hingga 10 persen DHEA juga telah dipelajari dan efektif hingga empat minggu.
Interaksi obat
Individu yang didiagnosis menderita diabetes harus dipantau oleh dokter saat mengambil DHEA karena telah dilaporkan mempengaruhi kadar gula darah. DHEA dapat meningkatkan pembekuan darah dan menyebabkan interaksi obat dengan pasien yang menggunakan antikoagulan atau obat anti-platelet, menurut Medline Plus. Pria yang menggunakan obat untuk gangguan tiroid, kolesterol tinggi dan kelainan endokrin juga harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengambil DHEA.
Dampak buruk
Suplementasi DHEA oral pada dosis yang direkomendasikan telah dilaporkan memiliki efek samping yang sangat sedikit, menurut Medline Plus. Efek samping DHEA yang paling umum pada pria termasuk hidung tersumbat, jerawat, sakit kepala, detak jantung tidak teratur dan kelelahan. Pengguna pria telah melaporkan beberapa efek samping hormonal seperti nyeri payudara, pengecilan testis, agresivitas dan ginekomastia. Suplementasi DHEA dapat meningkatkan risiko kanker prostat dan mengubah kadar hormon tiroid dan fungsi adrenal pada beberapa pria.