Teh hijau adalah minuman sehat yang mengandung senyawa tanaman bermanfaat yang disebut flavonoid. Jika Anda baru mengenal teh hijau, Anda mungkin mengalami beberapa efek samping ringan seperti tinja yang longgar. Ini karena kandungan kafeinnya. Beberapa individu lebih sensitif terhadap efek ini daripada yang lain, tetapi bertahanlah di sana. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan kemungkinan akan hilang ketika tubuh Anda terbiasa dengan kafein. Sementara itu, ambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko diare dan mencegah masalah terkait seperti dehidrasi.
Manfaat Teh Hijau
Flavonoid utama dalam teh hijau adalah epigallocatechin gallate, atau EGCG. Seperti semua senyawa flavonoid, EGCG dikenal karena aktivitas antioksidannya. Ini memulung molekul tidak stabil yang dikenal sebagai radikal bebas yang dapat menumpuk dan menyebabkan apa yang dikenal sebagai stres oksidatif. Ketika tubuh Anda berada di bawah tekanan oksidatif, itu tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri dengan benar, mengakibatkan kerusakan pada tingkat sel. Kerusakan radikal bebas berperan dalam penyakit jantung, kanker tertentu dan penyakit kronis lainnya, menurut artikel Juni 2008 di International Journal of Biokimia Science.
Selain manfaat antioksidannya, teh kaya akan theanine - asam amino yang hampir eksklusif untuk teh hijau - dan memiliki efek menenangkan. Theanine memiliki kemampuan untuk melintasi penghalang darah-otak dan memblokir bahan kimia otak yang merangsang, menurut Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering.
Bagaimana Teh Hijau Menyebabkan Kotoran yang Longgar
Kafein dalam teh hijau merangsang usus Anda dalam beberapa cara. Untuk satu, itu dapat menyebabkan usus Anda menarik lebih banyak cairan, sehingga meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan ketika Anda memiliki buang air besar, menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings pada 2012. Ini juga dapat merangsang motilitas, menyebabkan Anda perut bergerak lebih cepat dari biasanya. Ini terutama benar jika Anda minum minuman yang mengandung kafein seperti teh hijau di pagi hari. Ini waktu transit yang lebih singkat dan peningkatan ekskresi cairan yang dapat menyebabkan tinja longgar, terutama jika Anda sensitif terhadap kafein.
Mengurangi Risiko Diare Dari Teh Hijau
Diare adalah efek samping yang tidak nyaman yang dialami orang-orang tertentu setelah minum teh hijau. Ketika Anda memiliki tinja berair, Anda kehilangan lebih banyak elektrolit dan berisiko dehidrasi. Ide yang bagus untuk mengurangi kemungkinan diare adalah mengurangi jumlah teh hijau yang Anda minum pada awalnya. Setelah tubuh Anda terbiasa, Anda dapat minum lebih banyak. Strategi lain adalah menghindari minum teh hijau saat perut kosong. Sebagai gantinya, nikmati dengan hidangan lengkap, seperti sarapan. Memiliki makanan dalam perut Anda mengurangi efek samping pencernaan dari kafein. Jika Anda lebih suka minum teh hijau di sela-sela waktu makan, cobalah meminumnya di siang hari, seperti di sore hari, karena efek pencernaan lebih terasa di pagi hari.
Mencegah Efek Samping Terkait Diare
Serangan diare meningkatkan risiko ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi. Jika Anda memiliki tinja berair dari minum teh hijau, tingkatkan asupan minuman jernih Anda, seperti air, untuk membantu memasukkan cairan kembali ke tubuh Anda. Cairan ekstra akan membantu mencegah dehidrasi. Jangan tunggu sampai Anda haus juga. Pada saat tubuh Anda memberi sinyal kepada Anda untuk minum, Anda mungkin sudah mengalami dehidrasi. Selain itu, makan makanan yang membantu mengisi elektrolit Anda. Makanan asin dapat membantu menggantikan natrium. Buah-buahan, terutama pisang, jeruk, dan alpukat, kaya akan kalium, sedangkan kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian dan yogurt kaya akan magnesium dan kalsium. Berhenti minum teh hijau dan konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami diare parah, dan minta dokter Anda untuk mengesampingkan kondisi seperti sindrom iritasi usus dan radang usus.