Terbuat dari apel yang difermentasi, cuka sari apel adalah bahan umum dalam memasak. Namun, potensi penurunan berat badan dan manfaat kesehatan dari cairan asam ini telah menyebabkan banyak orang minum sedikit sebelum makan. Meskipun ada beberapa manfaat kesehatan yang terverifikasi untuk mengonsumsi cuka sari apel, ada juga beberapa risiko dan efek samping. Konsultasikan dengan praktisi kesehatan sebelum menjadikannya bagian rutin dari diet Anda.
Menurunkan Respons Glukosa dan Meningkatkan Kesenangan
Menurut ulasan yang diterbitkan dalam "Medscape General Medicine" pada Mei 2006, konsumsi cuka dikaitkan dengan respons glukosa yang lebih mantap dan peningkatan kepuasan setelah makan. Penurunan efek respons glukosa hadir pada orang dewasa yang sehat dan penderita diabetes, membuat konsumsi cuka sari apel dan jenis cuka lainnya mungkin bermanfaat dalam mengelola kontrol glikemik untuk penderita diabetes dan prediabetik. Kombinasi dari efek ini dan rasa kenyang yang meningkat dapat bertanggung jawab atas manfaat penurunan berat badan yang dilaporkan.
Profil Lipid yang Ditingkatkan
Cuka sari apel juga dikaitkan dengan perubahan positif pada profil lipid dalam tubuh. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2008 di "Pakistan Journal of Biological Sciences, " tikus normal menunjukkan tingkat lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol "jahat", dan kadar lipoprotein densitas tinggi, atau kolesterol "baik", setelah diberi makan cuka sari apel secara teratur selama empat minggu. Tikus diabetes dalam percobaan juga menunjukkan penurunan kadar trigliserida. Studi ini menunjukkan bahwa cuka sari apel memiliki potensi untuk membantu mengelola komplikasi diabetes, termasuk risiko penyakit jantung.
Perlindungan Antioksidan
Semua jenis cuka adalah sumber polifenol, senyawa kimia yang ditemukan secara alami pada tanaman. Polifenol adalah jenis antioksidan, dan cuka sari apel mungkin memiliki lebih banyak senyawa fenolik daripada cuka lainnya karena produksinya selama proses fermentasi. Antioksidan menghilangkan radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan kanker atau penyakit kronis. Meskipun tidak ada jaminan bahwa antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit ini, antioksidan dalam cuka sari apel dapat menurunkan risiko Anda secara keseluruhan untuk mengembangkannya.
Kemungkinan Resiko
Mengkonsumsi cuka sari apel bukan tanpa kerugian. Kualitas asam cuka membuatnya berpotensi merusak kerongkongan dan dapat menyebabkan erosi gigi jika dikonsumsi secara teratur sebagai minuman. Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan pada Mei 2006 oleh "Medscape General Medicine, " seorang wanita mengalami hipokalemia setelah mengonsumsi 250 mililiter cuka sari apel setiap hari selama beberapa tahun. Tetapi efek sampingnya tampaknya jarang, dan banyak, termasuk peradangan pada kerongkongan, tampaknya bersifat reversibel.