Beras adalah, menurut Federasi Beras AS, biji-bijian yang paling umum digunakan di dunia. Ditemukan di hampir setiap budaya, beras rendah lemak dan kalori dan dalam varietas cokelatnya, makanan padat nutrisi. Beras dapat disiapkan dengan berbagai cara, umumnya dimulai dengan berenang di air mendidih untuk melunakkan biji-bijian dan melepaskan nutrisi. Menambahkan rasa pada nasi yang dimasak itu mudah karena gandum menyerap bumbu, rempah, dan cairan dengan mudah. Namun nasi yang terlalu matang dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang meliputi penipisan nutrisi dan peningkatan risiko kanker.
Hancurkan Asam Amino
Asam amino adalah fondasi untuk protein dan datang dari nutrisi ini diproduksi oleh tubuh Anda sementara yang lain harus dikonsumsi dari makanan yang Anda makan. Ahli gizi Nancy Appleton dari American Holistic Health Association menjelaskan bahwa memasak terlalu banyak makanan dapat menghancurkan asam amino, menjadikannya tidak berguna bagi tubuh Anda. Memasak secara berlebihan menghancurkan ikatan antar molekul, secara signifikan mengurangi nilai nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi asam amino esensial seperti triptofan, yang digunakan untuk pengaturan tidur.
Kurang Digestible
Memasak nasi membuat biji-bijian lebih mudah dicerna tetapi memasak berlebih memiliki efek sebaliknya. Memasak nasi terlalu lama pada suhu tinggi menghancurkan enzim dalam biji-bijian yang memfasilitasi pencernaan. Sementara enzim juga ada di saluran pencernaan Anda, banyak makanan juga mengandung enzim spesifik mereka sendiri, khusus untuk membantu proses pencernaan. Proses penghancuran ikatan dalam asam amino dikenal sebagai denaturasi, menurut Elmhurst College. Proses ini juga digunakan untuk mensterilkan instrumen medis, dengan menghancurkan sisa asam amino dari kontak dengan kulit.
Vitamin Hancur
Vitamin esensial seperti thiamin atau vitamin B-1 mudah dihancurkan dengan cara memasak terlalu lama. Vitamin B-5, juga dikenal sebagai asam pantotenat, juga rentan terhadap kerusakan dengan terlalu matang, menurut Massachusetts Institute of Technology. Banyak vitamin B yang dipengaruhi oleh proses memasak terlalu lama dan vitamin ini diperlukan untuk proses seperti metabolisme dan produksi energi. Konsumsi makanan yang terlalu matang seperti nasi dapat menyebabkan kekurangan vitamin B serta nutrisi lainnya.
Potensi Efek Penyebab Kanker
Memasak terlalu banyak makanan tidak hanya menghancurkan struktur molekul, tetapi juga dapat mengatur tahapan untuk penciptaan struktur baru dan berpotensi berbahaya. Asam amino dalam nasi yang terlalu matang dapat membentuk zat yang dikenal sebagai akrilamida. Acrylamide adalah senyawa karsinogenik yang diketahui, meskipun berasal dari alaminya. Produksi akrilamida dimulai pada sekitar 120 derajat Fahrenheit, menurut National Cancer Institute. Asupan makanan zat ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker mulut, usus, payudara dan ovarium.