Efek buruk dari jamur shiitake

Daftar Isi:

Anonim

Jamur shiitake adalah jenis jamur yang dapat dimakan yang merupakan tanaman asli Asia dan dapat dikonsumsi mentah, dimasak, atau dalam bentuk suplemen gizi sebagai ekstrak bubuk dari isi jamur. Jamur Shiitake telah digunakan sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit, dan umumnya digunakan dalam masakan Asia. Terlepas dari manfaatnya, beberapa efek buruk dari asupan jamur shiitake, baik dalam bentuk utuh maupun suplemen, telah diidentifikasi, menurut buku, "Today's Herbal Health: The Essential Reference Guide." Jika Anda masih memutuskan untuk menggunakan suplemen jamur shiitake, atau menambahkan jamur shiitake dalam jumlah besar ke dalam diet Anda, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Kesulitan pencernaan

American Cancer Society mencatat bahwa jamur shiitake umumnya dianggap aman, meskipun mereka dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk kembung dan diare. Efek samping pencernaan lainnya termasuk sakit perut, mual, kram perut persisten, dan muntah. Efek ini biasanya terkait dengan asupan besar jamur shiitake dalam satu porsi dan kemungkinan besar terkait dengan ketidakmampuan tubuh Anda untuk memproses isi jamur sekaligus.

Reaksi alergi

Jamur shiitake dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang, yang dapat mempengaruhi kulit, hidung, tenggorokan, atau paru-paru Anda, menurut American Cancer Society. Gejala umum dari reaksi alergi terhadap jamur adalah munculnya gatal-gatal, pembengkakan di wajah, leher, dan tenggorokan, kesulitan bernapas, dan peningkatan detak jantung. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini setelah makan jamur shiitake atau menelan suplemen nutrisi jamur shiitake, segera dapatkan bantuan medis.

Kelainan Darah

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Allergy and Clinical Immunology, " konsumsi setiap hari 4 g jamur shiitake selama 10 minggu menyebabkan eosinofilia darah. Eosinofilia adalah suatu kondisi darah yang menyebabkan peningkatan abnormal dalam jumlah jenis sel darah putih, yang disebut eosinofil, yang mungkin berhubungan dengan gejala gastrointestinal yang berhubungan dengan asupan jamur shiitake.

Reaksi kulit

Meskipun jarang, asupan jamur shiitake telah dikaitkan dengan dermatitis dan fotosensitifitas, menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal "Dermatologi." Konsumsi jamur shiitake dapat menyebabkan lesi kulit muncul, suatu kondisi yang dikenal sebagai dermatitis shiitake di Jepang. Lesi kulit yang terkait dengan asupan jamur shiitake dapat menjadi lebih buruk ketika terkena sinar matahari, menunjukkan bahwa jamur dapat menyebabkan peningkatan fotosensitifitas.

Efek buruk dari jamur shiitake