Kaki palsu adalah anggota badan tiruan yang digunakan dalam kasus amputasi. Salah satu atau kedua kaki dapat mengalami amputasi karena berbagai alasan medis. Amputasi dapat dilakukan di atas atau di bawah lutut, tergantung pada kondisi medis. Berbagai faktor dapat membuat penggunaan kaki palsu lebih mudah. Biasanya, orang yang lebih muda dan tidak memiliki masalah berat badan lebih mampu beradaptasi dengan kaki palsu mereka. Stamina, struktur tulang dan motivasi juga merupakan faktor. Tidak semua orang yang memiliki amputasi kaki ingin memakai kaki palsu, dan tidak semua orang dengan dua amputasi kaki menginginkan penggantian kaki palsu. Namun, ada keuntungan menggunakan kaki palsu.
Energi
Atlas Prosthetics Tungkai: Prinsip Bedah, Prostetik, dan Rehabilitasi melakukan penelitian untuk membandingkan energi yang dikeluarkan saat berjalan dengan kaki prostetik tunggal dan berjalan dengan kruk. Penggunaan kruk dengan amputasi ganda tidak diteliti. Ketika kaki prostetik dipasang dengan baik dan pasien memiliki ukuran yang memuaskan, pasien mengeluarkan lebih sedikit energi untuk berjalan dengan kaki palsu daripada saat berjalan tanpa kaki palsu dan menggunakan kruk.
Mobilitas
Untuk orang-orang dengan dua amputasi kaki, pilihannya adalah antara kaki palsu dan kursi roda. Beberapa pasien, bahkan mereka dengan amputasi tunggal, lebih suka kenyamanan kursi roda dan memilih untuk tidak menggunakan kaki palsu. Tapi kaki palsu memungkinkan diamputasi pilihan naik tangga. Juga, ada daerah-daerah yang tidak dapat diakses oleh kursi roda, meskipun ada kesadaran yang meningkat untuk menyediakan tempat-tempat bagi orang cacat. Kaki prostetik memberikan rasa kebebasan yang lebih besar.
Psikologis
Orang bisa mendapatkan pandangan psikologis yang lebih baik tentang kehidupan dengan menguasai penggunaan kaki palsu, apakah mereka memiliki satu atau dua kaki palsu. Menurut Amputee Coalition of America, orang yang diamputasi merasa kurang nyaman dengan kondisi mereka ketika mengenakan kaki palsu karena kemampuan untuk berbaur lebih baik dengan orang banyak. Juga, orang yang tidak memiliki kesempatan untuk memakai kaki palsu merasa ditipu dan dapat menjadi pahit dan frustrasi.