Rotator cuff adalah sekelompok tendon di bahu yang membantu menstabilkan bahu. Supraspinatus, infraspinatus, subscapularis, dan otot kecil membentuk manset rotator. Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, tendon rotator cuff dapat menjadi lemah dan rentan menjadi usang atau rusak, terutama seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat menyebabkan nyeri bahu, penurunan gerakan bahu dan pembengkakan pada sendi bahu. Dalam kebanyakan kasus, perawatan konservatif diperlukan; Namun, dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan. Pasien, terutama orang tua dan mereka yang terlibat dalam olahraga intensitas tinggi, harus memahami penyebab robekan rotator cuff atau fraying.
Cedera
Cidera kerja yang melibatkan banyak pengangkatan overhead, cidera olahraga yang melibatkan gerakan lengan atas yang berlebihan dan cedera traumatis seperti kecelakaan mobil dapat menyebabkan robek atau robeknya rotator cuff. Fraying terjadi karena gaya yang berlebihan pada rotator cuff yang meningkatkan tekanan pada tendon dan menyebabkan robekannya serat tendon. Jenis cedera ini umumnya mengakibatkan timbulnya nyeri akut, pembengkakan dan mobilitas terbatas pada bahu.
Penuaan
AAOS melaporkan bahwa pasien usia lanjut berisiko lebih tinggi mengalami robekan rotator cuff. Hal ini terjadi karena penggunaan keausan pada bahu dari waktu ke waktu dapat melemahkan tendon rotator cuff dan membuat mereka lebih rentan untuk robek atau robek di masa depan. Robekan rotator cuff yang paling umum adalah supraspinatus. Dalam hal ini, perawatan konservatif biasanya dianjurkan kecuali pasien membutuhkan penggunaan bahu yang terluka, terutama untuk gerakan di atas kepala. Jika seorang pasien dapat menyelesaikan fungsi normal kehidupan sehari-hari, pembedahan biasanya tidak diperlukan. Namun, rencana perawatan yang tepat harus dirancang oleh pasien dan dokter mereka untuk sepenuhnya meringankan gejala manset rotator yang robek atau robek.
Penempelan bahu
Pelepasan bahu adalah penyebab umum keretakan rotator cuff, menurut AAOS. Seiring waktu, taji tulang dapat terbentuk di bawah tulang bahu dan gosok pada tendon rotator cuff, terutama ketika lengan diangkat. Menggosok tendon rotator cuff secara ekstensif dapat melemahkan tendon dan menyebabkannya robek, yang akan meningkatkan risiko robeknya di masa depan. Tendon rotator cuff memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri dengan istirahat, oleh karena itu, perawatan konservatif untuk pelampiasan bahu lebih disukai. Jika taji tulang besar ada di bahu pasien, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan taji tulang ini untuk mencegah pelampiasan di masa depan. Prosedur ini disebut acromioplasty, dan risiko serta manfaat prosedur ini harus didiskusikan antara pasien dan dokter.