Apakah Anda baru saja membeli banyak pisang dan ingin memastikan pisang tetap segar? Dengan sedikit pengetahuan, Anda bisa menjaga agar pisang tidak berubah kecokelatan dan meningkatkan daya simpannya. Trik sederhana, seperti menggunakan pelapis ringan dan membungkus buah-buahan Anda dengan plastik atau kertas, dapat membantu mencegah oksidasi.
Mengapa Pisang Go Brown?
Dengan aroma manis dan teksturnya yang halus, pisang membuat hidangan penutup yang sehat sepanjang tahun. Sayangnya, mereka memiliki umur simpan yang lebih pendek daripada kebanyakan buah-buahan dan dapat memburuk dalam beberapa hari. Browning adalah bagian dari proses pematangan dan terjadi karena gas etilen dan polifenol oksidase (PPO).
Etilen, hormon tanaman, diproduksi secara alami oleh sebagian besar buah-buahan dan memainkan peran kunci dalam pematangan dan penuaan sel, lapor sebuah tinjauan Mei 2019 yang diterbitkan dalam International Journal of Food Science .
Buah-buahan klimakterik, seperti apel, jambu biji, pisang, pepaya, alpukat, dan buah persik, melepaskan gas etilen dalam jumlah tertinggi dan terus matang setelah panen. Ceri, lemon, jeruk bali, melon, dan stroberi, di sisi lain, adalah buah non-klimakterik dan tidak akan matang setelah dipetik.
Penyebab lain adalah polifenol oksidase. Enzim ini memicu oksidasi, menyebabkan buah dan sayuran berubah warna menjadi coklat. Apel, pisang, anggur, aprikot, kentang, dan mentimun adalah yang paling rentan terhadap efek sampingnya. Memasak, dehidrasi, microwave, dan perawatan lain menonaktifkan PPO dan dapat membantu mengurangi kecoklatan.
Jauhkan Pisang Dari Turning Brown
Pisang matang rasanya luar biasa dan memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pisang hijau. Mereka juga mengandung lebih banyak gula dan vitamin C, menurut ulasan yang ditampilkan dalam International Research Research Journal edisi Desember 2013. Masalahnya adalah bahwa mereka dapat dengan cepat menjadi buruk dan mengembangkan jamur, sehingga Anda mungkin akhirnya membuangnya.
The Greater Chicago Food Depository menyatakan bahwa sangat aman untuk memakan buah-buahan ini kecuali mereka sangat matang. Lubang-lubang hitam kecil pada kulit atau bintik-bintik coklat pada daging tidak menimbulkan risiko kesehatan. Namun berhati-hatilah, bahwa menyimpan pisang dan buah-buahan lain yang memproduksi etilen di sebelah sayuran yang sensitif terhadap etilena, seperti kol, brokoli, bawang merah, daun bawang dan jamur, dapat menyebabkan pisang rusak.
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar pisang tidak berubah menjadi cokelat. Penyimpanan yang memadai adalah yang terpenting. Salah satu cara untuk meningkatkan daya simpan mereka adalah dengan membungkusnya dengan plastik dan menyimpannya di lemari es, seperti yang direkomendasikan oleh majalah Philadelphia . Ini akan mencegah ethylene lolos dan memperlambat proses pematangan.
Trik lain adalah melapisi pisang dengan jus jeruk, seperti jeruk, lemon atau jus jeruk nipis, kata para ahli di Universitas Nebraska-Lincoln. Namun, metode ini hanya berfungsi untuk buah yang sudah dipotong. Pada dasarnya, jika Anda mengiris pisang atau memotong setengah untuk digunakan nanti, lapisi dengan jus asam sebelum mendinginkannya. Anda juga dapat menerapkan agen anti-penggelapan komersial, yang memiliki efek serupa.
Menurut sumber yang sama, memungkinkan pisang dipotong agar tidak berubah kecoklatan dengan mencampurkannya dengan jeruk, jeruk bali dan buah-buahan asam lainnya. Ini adalah sesuatu yang perlu diingat ketika menyiapkan salad buah. Pastikan Anda terlebih dahulu memotong buah asam dan kemudian tambahkan irisan pisang, apel atau pir.
Pilih Bahan Kemasan yang Tepat
Ada alasan mengapa disarankan untuk membungkus pisang dengan plastik sebelum mendinginkannya. Trik sederhana ini secara signifikan dapat meningkatkan umur simpan dengan mencegah kecoklatan prematur.
Sebuah studi September 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Food Science menilai efek kemasan pada kualitas pisang hijau dan umur simpan. Para peneliti membandingkan empat bahan kemasan dengan tidak ada kemasan dan berfokus pada beberapa indikator kualitas, seperti warna kulit, ketebalan bubur kertas, dan daya jual. Mereka menyimpulkan sebagai berikut:
- Buah-buahan kemasan mempertahankan kualitasnya hingga 36 hari.
- Pisang tanpa kemasan matang lebih cepat dan memiliki bahan kering pulp yang lebih rendah.
- Kantong polietilen densitas tinggi dan densitas rendah adalah yang paling efektif dalam meningkatkan umur simpan.
- Bahan kemasan plastik menghasilkan hasil yang lebih baik daripada jerami teff (rumput sereal tahunan) dan kemasan daun pisang kering atau tanpa kemasan sama sekali.
Temuan ini menunjukkan bahwa polietilen paling baik untuk menyimpan pisang. Tas ziploc, misalnya, terbuat dari bahan ini. Lain kali Anda membeli seikat pisang, masukkan ke dalam kantong plastik yang bisa ditutup kembali agar segar lebih lama.
Jika pisang Anda sudah matang sepenuhnya, gunakan dalam smoothies dan milkshake, puding, roti pisang, bar energi buatan sendiri, dan makanan panggang. Cobalah mentega kacang pisang atau pancake pisang protein tinggi untuk mengobati rasa bersalah!