Natrium dan kalium adalah elektrolit penting yang terlibat dalam banyak fungsi tubuh. Sodium penting untuk keseimbangan cairan, sedangkan kalium penting untuk kontraksi otot dan ritme jantung. Beberapa kondisi dapat menyebabkan baik natrium tinggi dan kalium rendah. Penyebab utama gangguan elektrolit ini adalah kondisi yang mempengaruhi kadar hormon aldosteron.
Fakta tentang Aldosterone
Aldosterone adalah hormon yang dikeluarkan oleh adrenal, sepasang kelenjar berbentuk segitiga yang duduk di atas ginjal. Menurut Lab Tests Online, aldosteron merangsang ginjal untuk menahan natrium dan mengeluarkan potasium dari urin. Produksi aldosteron yang berlebihan menyebabkan suatu kondisi yang disebut hipaldosteronisme. Menurut National Library of Medicine, hyperaldosteronism primer dihasilkan dari masalah dalam kelenjar adrenal yang membuatnya mengeluarkan aldosteron berlebih. Hiperaldosteronisme sekunder terjadi akibat kelebihan aldosteron yang diproduksi di tempat lain dalam tubuh.
Penyebab
Hiperaldosteronisme primer, yang merupakan kondisi langka, biasanya disebabkan oleh adanya tumor jinak di dalam kelenjar adrenal yang merangsang sekresi aldosteron. Ini biasanya terjadi pada orang berusia antara tiga puluh dan lima puluh tahun. Hiperaldosteronisme sekunder berkaitan dengan kondisi kronis tertentu, misalnya sirosis hati, yang merupakan penyusutan dan jaringan parut hati akibat alkoholisme kronis; gagal jantung; dan sindrom nefrotik, suatu kondisi di mana ginjal rusak dan memungkinkan protein bocor ke urin.
Gejala
Gejala hyperaldosteronism termasuk tekanan darah tinggi, kelelahan, kelemahan, sakit kepala, dan penglihatan kabur. Kandungan natrium yang tinggi menyebabkan haus meningkat. Hypernatremia, atau sodium tinggi, dapat menyebabkan penyusutan otak, yang dapat menyebabkan kebingungan, kejang dan koma. Kalium rendah, atau hipokalemia, menyebabkan kejang otot dan kram, kelemahan, sembelit, dan aritmia jantung, atau irama jantung abnormal yang berbahaya.
Pengobatan
Pengobatan hyperaldosteronism primer tergantung pada penyebabnya. Jika tumor hadir di kelenjar adrenal, pengangkatan secara bedah akan menyebabkan tingkat aldosteron menjadi normal. Kondisi yang menyebabkan hipaldosteronisme sekunder bisa sulit untuk didiagnosis dan diobati, tetapi jika dikendalikan, dapat menyebabkan perbaikan gejala. Kadar natrium yang tinggi perlu dikoreksi secara perlahan, untuk mencegah pembengkakan otak, atau edema. Demikian juga, normalisasi kadar kalium yang sangat rendah perlu terjadi di lingkungan rumah sakit yang dipantau dengan ketat, di mana infus kalium intravena lambat dapat diberikan tanpa risiko menyebabkan aritmia jantung.