Bagaimana bakteri baik membantu lingkungan?

Daftar Isi:

Anonim

Kami berpikir tentang bakteri sebagai makhluk yang berbahaya, menyebabkan penyakit, dan tidak terlihat. Tetapi sebenarnya, hanya beberapa spesies yang berbahaya. Mayoritas bakteri baik, dan tanpa mereka, kehidupan di Bumi tidak akan mungkin terjadi.

Bakteri tertentu dapat memecah polutan beracun.

Bakteri membantu menurunkan hewan dan tumbuhan yang mati dan membawa nutrisi yang berharga kembali ke Bumi. Beberapa spesies juga membantu membersihkan polutan berbahaya dari lingkungan dalam proses yang disebut bioremediasi. Dengan menggunakan teknik bioremediasi, zat beracun seperti logam berat dan minyak bumi tidak lagi berbahaya bagi lingkungan. Bakteri juga merupakan sensor bahan kimia beracun yang murah dan akurat.

Makna

Organisme yang paling banyak di tanah adalah bakteri. Mereka adalah bagian penting dari siklus nutrisi, atau biogeokimia, di mana karbon, nitrogen, sulfur dan fosfor didaur ulang antara makhluk hidup dan lingkungan. Tanpa siklus ini, tidak akan ada pertukaran unsur yang menjadi tulang punggung protein, gula dan lemak — tidak akan ada kehidupan.

Bakteri sebagai Biosensor

Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, industri AS menghasilkan 292 juta ton limbah berbahaya setiap tahun, dengan setidaknya 40 juta ton dilepaskan ke lingkungan. Analisis kimia tradisional untuk menentukan dan menemukan limbah beracun mahal dan seringkali tidak akurat. Oleh karena itu, para ilmuwan telah merancang biosensor, yang merupakan bakteri yang dimodifikasi secara genetik yang dapat menemukan polutan.

Biosensor tidak memerlukan bahan kimia atau peralatan yang mahal, dan mereka bekerja dalam hitungan menit. Beberapa bakteri memancarkan cahaya ketika mereka menemukan bahan kimia beracun tertentu. Yang lain memancarkan cahaya selama mereka sehat tetapi berhenti jika mereka telah dibunuh oleh racun.

Bakteri sebagai Pejuang Polusi

Logam berat dari industri dan bahan kimia organik sintetik beracun, termasuk pestisida, produk minyak bumi, bahan peledak dan penghambat api, menimbulkan risiko lingkungan dan kesehatan yang serius. Mereka memasuki tanah, udara dan air dan sangat tahan terhadap proses pemecahan alami. Bioremediasi menggunakan bakteri tertentu yang mencerna zat beracun dan mengubahnya menjadi zat yang kurang berbahaya. Pada tingkat tertentu, bioremediasi terjadi secara alami, tetapi biasanya ditingkatkan dengan menambahkan "makanan" bakteri, seperti fosfor dan nitrogen, yang membuat bakteri tumbuh lebih baik dan membersihkan bahan kimia lebih efektif. Bioremediasi biasanya lebih murah dan tidak membutuhkan banyak tenaga dibandingkan teknologi tradisional.

Bakteri Khusus yang Dipilih

Bioaugmentation adalah cara yang aman untuk menghilangkan minyak dari air laut.

Polusi industri dan tumpahan minyak sering kali sangat besar sehingga memerlukan bioremediasi yang lebih baik, di mana para peneliti memilih bakteri yang tumbuh secara khusus pada polutan tertentu atau bakteri yang dimodifikasi secara genetika yang dapat memetabolisme polutan tertentu. Penambahan bakteri tersebut disebut bioaugmentation, yang digunakan untuk membersihkan tumpahan minyak dalam air. Juga, para peneliti telah mengubah secara genetik bakteri yang tahan radiasi untuk membuatnya lebih berguna dalam membersihkan situs yang terkontaminasi bahan radioaktif.

Makna

Bakteri yang baik perlu dibersihkan dari limbah beracun, dan tanpa mereka banyak kecelakaan di lingkungan akan berubah menjadi bencana. Pada tahun 1989, kapal Exxon Valdez menabrak karang di dekat garis pantai Pangeran William Sound, Alaska, menyebabkan salah satu tumpahan minyak terbesar dalam sejarah. Para peneliti masih bekerja tentang cara untuk benar-benar membersihkan air murni ini. Dalam lima tahun pertama setelah kecelakaan itu, minyak menghilang pada tingkat sekitar 70 persen karena bioremediasi yang berhasil.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Bagaimana bakteri baik membantu lingkungan?