Bagaimana kafein memengaruhi sistem pencernaan Anda?

Daftar Isi:

Anonim

Kafein adalah stimulan dan hadir dalam kopi, teh, coklat, soda, dan beberapa obat. Ini meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan metabolisme dan meningkatkan suasana hati. Kafein mencapai tingkat puncaknya dalam tubuh Anda dalam satu jam konsumsi dan dapat bertahan pada tingkat puncak hingga enam jam. Delapan puluh persen orang dewasa mengonsumsi kopi setiap hari menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Peningkatan Peristaltik

Kafein bertindak sebagai pencahar dan meningkatkan peristaltik. Peristalsis adalah kontraksi otot yang mendorong makanan melalui sistem pencernaan. Efeknya dapat dimulai segera setelah minum satu cangkir kopi. Untuk alasan ini, beberapa orang minum kopi di pagi hari untuk membantu regulasi usus.

Gangguan pencernaan

Kafein meningkatkan produksi hormon stres. Hormon stres - kortisol, adrenalin, dan norepinefrin - menyebabkan jantung Anda berdetak lebih cepat dan memberi Anda dorongan energi. Pasokan darah ke usus berkurang. Akibatnya, pencernaan bisa melambat.

Sekresi Lambung

Kafein bersifat asam. Ini meningkatkan keasaman dan jumlah sekresi lambung. Akibatnya, iritasi pada lapisan usus dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut. Jumlah kafein yang berlebihan dapat menyebabkan bisul dan gastritis. Kafein dapat memperburuk gejala jika Anda memiliki masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan penyakit Crohn.

Peningkatan Diuresis

Kafein bertindak sebagai diuretik. Aliran darah ke ginjal meningkat, menghasilkan peningkatan produksi urin. Peningkatan urin dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada konstipasi. Minum banyak air, bagaimanapun, dapat mengurangi risiko dehidrasi.

Pertimbangan

Asupan kafein moderat pada orang yang sehat dianggap aman. Menurut FDA, Anda dapat dengan aman mengonsumsi 100 hingga 200 mg kafein, atau satu hingga dua cangkir kopi per hari. Anda dapat kecanduan jika Anda mengonsumsi hanya satu cangkir kopi sehari. Penarikan bisa sulit. Gejala dapat termasuk sakit kepala, kelelahan, penurunan kewaspadaan, kantuk, kecemasan, perasaan gugup dan kesulitan berkonsentrasi. Kafein harus dihindari jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu termasuk penyakit jantung, hipertensi, atau gangguan pada sistem pencernaan. Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi kafein.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Bagaimana kafein memengaruhi sistem pencernaan Anda?