Secangkir kopi pagi Anda mungkin ritual yang menyenangkan, tetapi efek kafein dalam kopi Anda mungkin tidak terjadi pada Anda. Seperti semua obat, kafein memiliki berbagai efek pada tubuh manusia. Estrogen, hormon seks wanita paling terkenal, dipengaruhi oleh kafein.
Kafein
Kafein ditemukan secara alami di daun, biji dan buah-buahan lebih dari 60 tanaman, termasuk teh, kopi, dan tanaman kola. Ini juga diproduksi secara sintetis. Stimulan saraf pusat, kafein dengan cepat diserap oleh otak dan diekskresikan dalam urin beberapa jam kemudian. Sumber nutrisi umum dari kafein meliputi kopi, teh, cokelat, dan kebanyakan cola, serta beberapa obat. Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan gejala kecemasan, insomnia, mual dan detak jantung yang cepat.
Estrogen
Estrogen adalah hormon yang memandu pembentukan sistem reproduksi wanita. Karakteristik seks sekunder yang muncul selama masa pubertas, seperti peningkatan ukuran payudara dan rambut genital, hasil dari peningkatan kadar estrogen dalam tubuh wanita. Selama siklus menstruasi, estrogen naik, menstimulasi pematangan sel telur. Jika kehamilan tidak terjadi, kadar estrogen kemudian menurun dengan cepat selama fase luteal - dua minggu terakhir dari siklus menstruasi. Estrogen menurun pada menopause, tetapi produksi tidak pernah berhenti sepenuhnya.
Kafein dan Estrogen
Sebuah studi dalam edisi Oktober 2001 "Fertility and Sterility" menemukan bahwa lebih dari satu cangkir kopi sehari meningkatkan estrogen pada wanita antara usia 36 dan 45 tahun pada tahap pertama siklus menstruasi. Dalam sebuah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Cancer edisi Juni 2005, asupan kafein menurunkan estradiol, salah satu bentuk estrogen, selama fase luteal dari siklus menstruasi. Baik kopi berkafein dan teh berkafein memiliki efek ini. Para peneliti berpikir kafein mungkin menghambat aromatase, enzim kunci dalam produksi estrogen dalam tubuh.
Nasihat seorang ahli
Menurut Dr. Michael Lam, seorang spesialis dalam pengobatan pencegahan dan anti-penuaan, asupan kafein yang lebih tinggi memiliki efek yang lebih besar pada kadar estrogen. Lam mencatat bahwa penelitian tentang konsumsi kopi dan estrogen menunjukkan bahwa wanita yang minum empat hingga lima cangkir kopi sehari, sekitar 500mg kafein, memiliki hampir 70 persen lebih banyak estrogen selama bagian awal siklus menstruasi daripada wanita yang minum kurang dari satu cangkir kopi. secangkir kopi sehari. Lam merekomendasikan agar wanita membatasi asupan kopi hingga satu atau dua cangkir sehari.
Pertimbangan Lebih Lanjut
Penelitian menunjukkan kafein memiliki efek berbeda pada estrogen pada berbagai tahap siklus menstruasi. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah tentang kafein dan estrogen, konsultasikan dengan profesional kesehatan.