Mengi dan bengkak (peradangan) adalah reaksi tubuh Anda terhadap pemicu spesifik yang memperburuk paru-paru. Ini lebih dikenal sebagai asma. Tidak ada satu pun penyebab asma: ia dapat diturunkan secara turun-temurun, tetapi pemicunya dapat bervariasi antar individu. Alergi makanan dapat menjadi salah satu penyebab gejala seperti asma. Kecuali Anda memiliki jenis alergi ini, makanan tidak mungkin menyebabkan asma. Namun, beberapa pilihan makanan patut dibahas dengan dokter Anda, terutama jika Anda mengalami kesulitan bernapas setelah dikonsumsi.
Alergi Makanan dan Gejala Asma
Alergi makanan menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi setelah makan makanan tertentu. Menurut Akademi Dokter Keluarga Amerika, sekitar 2 persen orang dewasa Amerika dan 6 persen anak-anak memiliki jenis alergi ini. Secara teknis, makanan apa pun bisa menyebabkan alergi. Namun, makanan yang paling alergi adalah kacang kedelai, telur, susu, gandum, ikan, kerang, kacang tanah dan kacang-kacangan pohon. Gejala reaksi alergi terhadap makanan bervariasi; sementara gatal-gatal dan ruam adalah respons umum, Anda mungkin juga mengi seperti asma. The Cleveland Clinic melaporkan bahwa gejala asma dari alergi makanan paling umum terjadi pada anak di bawah usia lima tahun.
Kemungkinan Aditif yang Memburuk
Makanan Gassy dan Kepenuhan Perut
Itu normal merasa terlalu penuh setelah makan besar sesekali. Ketika datang ke manajemen asma, makan terlalu banyak dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Ini karena perut penuh memberi tekanan pada diafragma Anda. Salah satu cara untuk mencegah efek ini adalah makan lebih kecil, lebih sering makan. Anda juga bisa mengurangi perut kenyang dan kemungkinan mengi dengan membatasi makanan yang mengandung gas. Contohnya termasuk brokoli, kacang, kembang kol, bawang, bawang putih dan sosis.
Bantuan Sebelum Makan Selanjutnya
Ketahuilah pemicu asma Anda untuk menghindarinya dari menyebabkan gejala tidak nyaman. Dokter Anda dapat membantu Anda mengetahui makanan apa saja yang Anda alergi atau sensitif. Ketika datang ke gejala asma yang diinduksi oleh makanan, jangan mengonsumsi pemicunya. Alergi yang parah dapat menyebabkan reaksi yang mengancam jiwa, yang dikenal sebagai anafilaksis.