Kebanyakan orang menyukai kesempatan untuk menikmati minuman ringan favorit tanpa kalori, dan diet soda adalah minuman yang sangat populer bagi para pelaku diet, penderita diabetes dan orang-orang yang hanya ingin menghindari kelebihan berat badan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa soda secara umum dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan bagi konsumen. Secara khusus, diet soda dilaporkan berisiko terhadap hati.
Penyakit Hati Berlemak
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Pusat Medis Ziv di Haifa, Israel, semua soda tampaknya meningkatkan risiko pengembangan penyakit hati berlemak. Peneliti Nimer Assy melaporkan bahwa aspartam dalam diet coke dapat meningkatkan resistensi insulin dan memicu penyakit hati berlemak.
Akumulasi Formaldehida
Aspartam pemanis buatan, yang digunakan dalam diet soda, telah dilaporkan memiliki efek berbahaya pada hati dan kesehatan secara keseluruhan. Holistic Med.com mengutip studi hewan yang dilakukan di Universitat de Barcelona, Spanyol. Penelitian ini, dilakukan oleh Trocho et al. dan diterbitkan dalam jurnal "Life Sciences" menemukan bahwa bahkan dosis kecil aspartam menyebabkan formaldehid kimia menumpuk di hati dan mengikat molekul protein. Holistic Med.com mencatat bahwa formaldehyde dapat menyebabkan kerusakan genetik permanen dengan paparan jangka panjang.
Sirosis hati
Menurut Independent, pengawet natrium benzoat, juga dikenal sebagai E211, dapat menyebabkan kerusakan sel yang serius pada hati dan organ lainnya. Aditif ini, yang digunakan dalam banyak minuman ringan untuk mencegah jamur, dilaporkan menyebabkan kerusakan pada mitokondria DNA, dan akhirnya menyebabkan sirosis hati dan berbagai kondisi lainnya. Meskipun Coca-Cola dilaporkan menghapus sodium benzoate dari Diet Coke, masih digunakan dalam minuman diet lainnya.
