Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang selalu ada dalam darah Anda. Ini adalah produk limbah yang dihasilkan saat tubuh Anda menggunakan oksigen, dan dikeluarkan dari paru-paru saat Anda mengeluarkan napas. Pada tingkat normal, keberadaannya tidak memiliki efek buruk yang dapat diukur pada Anda, tetapi jika pernapasan Anda terganggu atau Anda terpapar sejumlah besar gas ini, Anda dapat mengalami berbagai efek samping, beberapa di antaranya termasuk cedera permanen dan kematian.
Efek Pernafasan
Karbon dioksida dikenal sebagai asfiksia, yang merupakan zat yang mengikat dengan darah Anda menggantikan oksigen. Situs web eMedMag.com mencatat bahwa sementara kebanyakan asfiksia sederhana tidak memiliki toksisitas yang melekat pada mereka sendiri, kasus keracunan CO2 telah dikaitkan dengan kerusakan sistem saraf pusat dan kerusakan permanen fungsi pernapasan. Karena temuan ini, CO2 dianggap tidak hanya sebagai sesak napas sederhana, tetapi juga gas dengan efek sistemik akut.
Efek Kardiovaskular
Jika darah Anda menjadi jenuh dengan terlalu banyak CO2, Anda mengalami kondisi yang dikenal sebagai hiperkapnia. Peningkatan kadar CO2 juga memengaruhi tingkat pH darah Anda, menjadikannya lebih asam. Kondisi ini disebut asidemia dan, jika berkepanjangan, menyebabkan asidosis, yang merupakan cedera pada sel-sel tubuh dengan meningkatnya keasaman yang menyebabkan fungsi jantung yang goyah. Beberapa hasil yang mungkin dari gangguan ini pada jantung Anda termasuk tekanan darah rendah dan aritmia jantung.
Kerusakan Saraf
HealthNewsFlash.com merinci tingkat kerusakan yang dapat dialami sistem saraf pusat Anda karena tingkat keasaman yang tinggi. Kondisi-kondisi ini adalah akibat dari kerusakan saraf sementara atau permanen yang disebabkan oleh asidemia, dan termasuk delirium, halusinasi, kejang, kegagalan pernapasan, koma atau kematian.
Asfiksasi
Sebagai sesak napas, karbon dioksida menggantikan oksigen yang dapat bernapas dan merusak pertukaran gas paru. Meskipun sesak napas umumnya dikaitkan dengan tersedak benda fisik atau tenggelam, Anda bisa mati lemas karena CO2 tanpa ada kelainan atau gangguan pernapasan Anda. Jika kandungan oksigen dari udara yang Anda hirup tidak mencukupi, Anda perlahan-lahan mati lemas karena penipisan oksigen selektif sampai Anda mengalami kerusakan permanen atau kematian.