Tonsilektomi adalah prosedur pembedahan yang melibatkan pengangkatan amandel, jaringan getah bening yang terletak di belakang tenggorokan Anda. Tonsilektomi dapat dilakukan jika Anda terus-menerus menderita tonsilitis, suatu kondisi yang melibatkan peradangan atau infeksi amandel Anda. Anda mungkin mengalami sakit tenggorokan setelah prosedur yang mencegah Anda mengunyah dan menelan makanan padat. Setelah operasi amandel, diet Anda mungkin terdiri dari cairan, es krim, dan makanan lunak dan lunak. Mengetahui makanan apa yang mungkin Anda makan akan membantu dalam penyembuhan dan membantu Anda menghindari sakit tenggorokan tambahan.
Cairan, Sup, dan Sereal Dimasak
Segera setelah tonsilektomi, diet Anda harus terdiri dari cairan bening. Menurut University of Wisconsin, cairan bening seperti air, jus apel, Gatorade dan es loli tidak hanya lebih mudah di tenggorokan, mereka juga membantu melapisi perut dan mengurangi mual. Cairan dingin atau hangat lebih disukai setelah operasi, karena mereka tidak akan mengiritasi tenggorokan yang sudah meradang. Setelah Anda dapat dengan aman mentolerir cairan bening, Anda dapat beralih ke cairan yang lebih berat seperti susu, sup krim dan sereal yang dimasak. D. Thornley dari Rumah Sakit Distrik Huronia di Ontario, Kanada menyatakan bahwa yang terbaik adalah menghindari jus sitrat dan soda berkarbonasi, karena dapat mengiritasi jaringan tenggorokan yang sensitif dan meningkatkan rasa sakit. Penting untuk tetap terhidrasi setelah tonsilektomi, karena dehidrasi dapat memperburuk sakit tenggorokan dan menunda penyembuhan.
Es Krim dan Puding
Es krim dan puding adalah makanan yang direkomendasikan untuk dimakan setelah tonsilektomi. Makanan lunak dan dingin mudah ditelan dan tidak akan mengiritasi atau mengobarkan jaringan tenggorokan yang sensitif. Menurut Associates in Otolaryngology, makanan lunak dan dingin lainnya yang menenangkan tenggorokan yang teriritasi setelah tonsilektomi adalah serbat, custard dan es Italia.
Hambar, Makanan Lembut
Orak-arik telur. Kredit: Nikolay Trubnikov / iStock / Getty ImagesSetelah Anda dapat mentoleransi cairan, Anda harus dapat dengan aman mengonsumsi makanan lunak dan lunak. Makanan yang mudah dikunyah dan ditelan harus ditambahkan ke dalam diet harian Anda segera setelah Anda merasa dapat menoleransi makanan padat. Makanan hambar yang mudah di tenggorokan termasuk telur orak, makaroni, keju, dan kentang tumbuk. Pastikan untuk tidak menambahkan banyak bumbu ke dalam makanan ini, karena bumbu tertentu dapat mengiritasi lapisan tenggorokan Anda dan menyebabkan sakit tenggorokan tambahan. Selain itu, jauhi makanan pedas, renyah, atau kasar seperti keripik jagung dan popcorn. Rumah Sakit dan Klinik Anak Minnesota menyatakan bahwa Anda hanya perlu melanjutkan diet lunak selama 1 hingga 2 minggu, setelah itu Anda dapat perlahan-lahan beralih ke diet normal.