Sebagian besar reaksi alergi terhadap vitamin adalah bahan dalam suplemen vitamin dan tidak akan terjadi jika vitamin dikonsumsi secara alami dalam makanan. Sebagian besar suplemen vitamin C adalah sintetis dan mengandung bahan-bahan tidak aktif lainnya yang mungkin menjadi penyebab reaksi alergi. Jika Anda mengembangkan reaksi hanya ketika Anda mengonsumsi suplemen vitamin C dalam jumlah tertentu, gejala Anda mungkin merupakan efek samping yang umum dan tidak terkait dengan alergi.
Alergi terhadap Suplemen
Alergi terhadap suplemen vitamin C jarang terjadi, tetapi dapat terjadi jika sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap suplemen tersebut. Tubuh menciptakan antibodi imunoglobulin E, menurut Akademi Alergi, Asma, dan Imunologi Amerika. Antibodi IgE dibuat oleh tubuh hanya selama reaksi alergi. Mereka menyebabkan produksi bahan kimia lain di seluruh tubuh, yang menyebabkan gejala alergi.
Gejala Alergi
Gejala alergi biasanya berkembang dalam beberapa menit setelah mengonsumsi suplemen. Kulit adalah salah satu tempat pertama yang paling menunjukkan gejala. Anda mungkin merasakan kesemutan, gatal, atau bengkak di wajah, bibir, atau mulut Anda. Ruam kulit, gatal-gatal dan eksim adalah reaksi umum dari alergi vitamin C. Gejala lain mungkin termasuk asma, tekanan sinus, hidung tersumbat, sesak napas, mengi dan sakit kepala sinus. Sistem pencernaan Anda mungkin bereaksi kemudian dengan diare, muntah, mual dan sakit perut.
Overdosis Vitamin C
University of Maryland Medical Center menyatakan bahwa mengonsumsi lebih dari 2.000 mg vitamin C setiap hari tidak dianjurkan. Mengambil dosis tinggi ini dapat menyebabkan mual dan diare. Anda juga mungkin mengalami sakit perut dan muntah, terutama jika Anda mengonsumsi vitamin C saat perut kosong. Efek samping ini tidak berhubungan dengan alergi; Anda hanya perlu mengurangi jumlah vitamin C yang Anda ambil. Jumlah yang disarankan untuk orang dewasa adalah 75 hingga 90 mg per hari.
Sumber Vitamin C
Vitamin C adalah nutrisi yang diperlukan. Tidak hanya merupakan antioksidan, tetapi juga penting untuk jaringan yang sehat dan penyembuhan luka. Tubuh tidak memproduksinya, jadi Anda harus menelannya. Jika Anda peka terhadap suplemen, jangan khawatir, karena banyak makanan kaya akan sumber vitamin C, terutama buah jeruk. Sumber hebat lainnya adalah blewah, paprika hijau, semua jenis beri, tomat, brokoli, labu musim dingin, kentang manis dan kentang putih.