Mengapa protein kedelai tidak baik untuk menurunkan berat badan

Daftar Isi:

Anonim

Meskipun diet tinggi protein bisa menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badan, tidak semua produk kaya protein ideal untuk menurunkan berat badan. Selain mempertimbangkan kandungan protein suatu makanan, Anda harus menilai kandungan total kalori, serta jumlah karbohidrat dan lemak yang disediakan. Kombinasi dari karakteristik nutrisi ini menjadikan protein kedelai pilihan yang kurang optimal untuk menurunkan berat badan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan bubuk protein atau suplemen lain.

Kalori

Protein kedelai bukan pilihan optimal untuk menurunkan berat badan, karena relatif tinggi kalori. Setiap sendok protein kedelai menyediakan 170 kalori, yang lebih banyak dari makanan kaya protein lainnya, seperti tuna, yang menyediakan 60 kalori per 2 ons. porsi. Jika Anda makan 2 ons. tuna setiap hari daripada meminum satu shake protein kedelai, Anda akan mengonsumsi 770 kalori lebih sedikit dalam satu minggu, cukup untuk kehilangan hampir 1/4 pon.

Karbohidrat

Protein kedelai tinggi karbohidrat, karena setiap porsi mengandung 19 g. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada banyak jenis protein lain, seperti protein whey, yang mengandung 2 g per porsi. Meskipun karbohidrat dapat memasok energi untuk kegiatan atletik Anda, mengurangi asupan karbohidrat dapat membantu menurunkan berat badan. Penelitian yang diterbitkan dalam edisi Februari 2003 "Journal of Nutrition" menunjukkan bahwa mengurangi asupan karbohidrat dapat meningkatkan berat badan dan penurunan lemak.

Gula

Sebagian besar karbohidrat dalam protein kedelai berasal dari gula. Setiap sendok suplemen makanan ini mengandung 17 g gula. Ini dapat merusak penurunan berat badan, karena minuman yang kaya gula dapat meningkatkan obesitas, menurut Harvard School of Public Health. Sekolah menyarankan bahwa ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa minuman seperti itu tinggi kalori, tetapi tidak mengisi karena mereka cair, bukan padat.

Serat

Meskipun kaya karbohidrat, protein kedelai tidak mengandung serat apa pun, yang merupakan jenis karbohidrat penting yang membantu Anda mengelola kesehatan kolesterol, memastikan kesehatan pencernaan dan dapat memberikan perasaan kenyang. Makan makanan kaya serat bisa membantu Anda menjinakkan nafsu makan dan makan lebih sedikit kalori saat berdiet.

Oksidasi lemak

Sumber protein yang berbeda memberikan efek fisiologis yang berbeda, seperti pengeluaran energi dan oksidasi lemak. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam edisi Maret 2011 "The American Journal of Clinical Nutrition", kedelai mempromosikan lebih sedikit pengeluaran energi dan tingkat oksidasi lemak yang lebih rendah daripada protein berbasis susu, sehingga mungkin bukan pilihan penurunan berat badan yang optimal.

Mengapa protein kedelai tidak baik untuk menurunkan berat badan