Karbonasi dapat menyebabkan peningkatan gas dalam sistem pencernaan Anda yang dapat menyebabkan rasa sakit, kembung dan kram. Jika Anda sensitif terhadap makanan pembentuk gas, seperti brokoli, bawang, dan kacang-kacangan, sebaiknya hindari mengonsumsi minuman soda. Kondisi tertentu, seperti sindrom iritasi usus dan sensitivitas terhadap zat tambahan makanan, juga dapat menyebabkan kram akibat minum soda. Bicarakan dengan dokter Anda untuk menentukan penyebab kram.
Peningkatan Gas
Meningkatnya gas dapat menyebabkan rasa sakit, perasaan simpul, perasaan kenyang dan kram di perut Anda. Gas terbentuk dari karbohidrat yang tidak tercerna yang berinteraksi dengan bakteri di usus besar Anda atau dari udara yang tertelan saat makan dan minum. Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, minuman berkarbonasi, seperti soda, mengandung gelembung udara dan mengkonsumsi soda dapat meningkatkan jumlah udara di saluran pencernaan Anda, yang menyebabkan rasa sakit dan kram yang tajam. Gas dianggap sebagai bagian normal dari pencernaan, tetapi ketika menyebabkan rasa sakit, kram, atau tidak nyaman, gas harus dinilai oleh seorang profesional medis.
Aspartame
Jika Anda tidak toleran atau alergi terhadap aspartam, Anda mungkin mengalami kram perut karena mengonsumsi soda diet. Soda diet umumnya menggunakan pemanis buatan yang disetujui FDA yang disebut aspartame. Meskipun dianggap aman untuk dikonsumsi manusia, jika Anda tidak toleran terhadap zat tersebut, Anda mungkin mengalami kram perut, mual, muntah, dan diare. Yayasan Asma dan Alergi Amerika menyatakan bahwa laporan tentang reaksi merugikan terhadap aspartam belum terbukti. Jika Anda memperhatikan bahwa makanan lain yang mengandung aspartame memicu gejala yang sama, hentikan penggunaan pemanis dan bicarakan dengan dokter Anda.