Sepanjang sejarah kemanusiaan, manusia sebagian besar terbatas pada mengkonsumsi makanan baik yang tersedia atau diawetkan secara terbatas melalui merokok, pengasinan dan pengawetan. Tidak sampai Revolusi Industri dan teknik produksi massal yang mengolah, makanan yang diawetkan menjadi tersedia secara luas. Pemrosesan makanan memiliki banyak manfaat serta beberapa kelemahan.
Kelestarian
Saat Anda mengolah makanan, Anda sering membuatnya lebih mudah untuk disimpan dan disimpan. Beberapa teknik pemrosesan makanan, seperti pembekuan, menjaga kandungan nutrisi, menurut Dewan Informasi Makanan Eropa. Metode lain, seperti memasak, juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi. Lebih lanjut, makanan yang diawetkan tersedia untuk periode waktu yang lebih lama daripada makanan yang tidak diawetkan, membuatnya lebih mudah disimpan dan disimpan tanpa konsumen harus melakukan pembelian lebih sering.
Keamanan
Manfaat utama lainnya untuk mengolah makanan adalah kemampuan bagi produsen untuk memastikan keamanan makanan dan menghilangkan atau mencegah racun berbahaya. Pasteurisasi susu, misalnya, menghilangkan bakteri berbahaya dari susu mentah, sehingga cocok untuk dikonsumsi manusia. Metode pengolahan makanan yang menghilangkan air, seperti pengeringan dan merokok, mengurangi atau membatasi kemungkinan pertumbuhan bakteri karena bakteri mengandalkan air untuk tumbuh dan berkembang biak.
Kenyamanan dan Pemasaran
Pemrosesan memungkinkan produsen untuk menyediakan produk yang sebagian besar seragam. Ini berarti bahwa jika Anda membeli sebotol bir bermerek hari ini, botol bir yang sama dengan yang Anda beli besok akan menjadi produk yang sama. Pemrosesan juga memungkinkan untuk konsumsi yang lebih cepat dan lebih mudah. Makan makanan yang sudah jadi dan diproses, misalnya, memungkinkan konsumen menghabiskan lebih sedikit waktu dalam persiapan dan memasak.
Kekurangannya
Meskipun ada banyak manfaat untuk makanan olahan, itu tidak berarti tidak ada kekurangan. Satu kelemahan signifikan adalah bahwa pengolah makanan harus sering menambahkan garam dalam proses pengawetan. Jadi, orang yang makan banyak makanan olahan memiliki kadar natrium jauh lebih tinggi. Peningkatan kadar natrium dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan, termasuk tekanan darah tinggi dan risiko stroke yang lebih tinggi dan kondisi medis serius lainnya.