Relaksan otot & berolahraga

Daftar Isi:

Anonim

Relaksan otot adalah sekelompok obat yang paling sering diresepkan untuk kejang dan rasa sakit. Ini bisa disebabkan oleh kondisi muskuloskeletal seperti ketegangan otot, sakit kepala tegang, fibromyalgia, dan sindrom nyeri myofascial.

Relaksan otot adalah sekelompok obat yang paling sering diresepkan untuk kejang dan rasa sakit. Kredit: borgogniels / iStock / GettyImages

Mereka juga digunakan untuk kelenturan karena kondisi neurologis seperti multiple sclerosis dan cerebral palsy. Waspadai efek samping dari pelemas otot karena dapat memengaruhi latihan Anda atau membuat olahraga menjadi berbahaya.

Antispasmodik dan Antispastik

Ada dua jenis perenang otot: antispasmodik dan antispastik. Relaksan antispasmodik digunakan untuk mengobati kejang otot karena kondisi muskuloskeletal, seperti nyeri punggung bawah.

Antispasmodik yang paling sering diresepkan termasuk Flexeril, Soma, Skelaxin, Robaxin, Norflex, Zanaflex dan Valium. Relaksan antispastik digunakan untuk mengobati kelenturan karena kondisi neurologis, seperti cerebral palsy.

Antispastik yang paling sering diresepkan termasuk Dantrium dan Lioresal.

Relaksan Otot dan Olahraga

Meskipun ada sedikit literatur yang menyarankan atau menentang penggunaan perenang otot setelah latihan Anda atau saat berolahraga, akal sehat harus menang. Efek samping yang paling umum dari pelemas otot adalah rasa kantuk.

Berolahraga sambil merasa mengantuk bisa berbahaya ketika menggunakan peralatan olahraga, seperti treadmill, dan dapat menyebabkan cedera. Mengantuk juga dapat mengurangi keefektifan latihan Anda dengan membuat Anda cepat lelah.

Efek samping lain dari pelemas otot, seperti pusing dan kehilangan penglihatan sementara, mungkin terbukti sama berbahayanya saat berolahraga. Ini dapat mempengaruhi keseimbangan Anda dan berpotensi menyebabkan cedera kepala.

Wawasan Ahli tentang NSAID

American Academy of Orthopaedic Surgeons merekomendasikan bahwa anti-inflamasi non-steroid, atau NSAID, digunakan sebagai modalitas lini pertama untuk kondisi muskuloskeletal.

AARP menyarankan agar siapa pun yang berusia di atas 65 tidak menggunakan NSAID karena mereka dapat meningkatkan kemungkinan gangguan pencernaan, bisul, dan pendarahan di perut.

Penggunaan Jangka Pendek Saja

Relaksan otot diindikasikan untuk penggunaan jangka pendek saja dan tidak boleh digunakan lebih dari dua minggu untuk kondisi muskuloskeletal akut. Karena risiko efek samping, interaksi obat dan kecanduan, pelemas otot tidak boleh digunakan sendiri sebagai pengobatan untuk kondisi muskuloskeletal akut.

Mereka harus digunakan bersama dengan perawatan lain, seperti anti-inflamasi non-steroid; atau gunakan perenang otot sebelum terapi fisik.

Efek Samping Relaksan Otot

Relaksan otot tertentu, seperti Flexeril, diketahui memiliki sifat obat penenang yang lebih besar daripada yang lain, seperti Skelaxin. Sampai Anda tahu bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap pelemas otot, Anda tidak boleh berolahraga, mengemudi, atau mengoperasikan alat berat.

Bicaralah dengan dokter Anda untuk menentukan apakah olahraga sesuai untuk Anda jika Anda minum obat ini. Efek samping potensial lain dari pelemas otot mungkin termasuk iritasi gastrointestinal, perubahan warna urin, depresi pernapasan, pusing dan mulut kering.

Relaksan otot & berolahraga