Makan satu kali makan besar sehari menghemat waktu, nyaman dan bisa terasa seperti pesta. Namun, ini bukan cara tersehat untuk membagi kalori Anda. Ketika Anda berpuasa hampir sepanjang hari dan makan hanya pada satu waktu, Anda menempatkan diri Anda pada risiko untuk kondisi yang berkisar dari peningkatan kadar gula darah hingga obesitas jangka panjang.
Tekanan Pencernaan
Ketika Anda menyebarkan makanan Anda sepanjang hari, perut dan sistem pencernaan Anda tidak harus bekerja keras. Namun, jika Anda hanya makan satu kali, ada peningkatan tekanan pada sistem pencernaan Anda untuk bekerja melalui semua makanan itu. Jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk mengirim darah ekstra ke usus Anda, yang dapat meningkatkan tingkat tekanan darah Anda dari waktu ke waktu. Jika Anda rentan terhadap mulas, makan besar juga meningkatkan risiko Anda menderita refluks asam.
Efek Ilmiah
Dalam uji klinis, para ilmuwan telah menemukan bahwa makan satu kali sehari memiliki efek kesehatan negatif dalam jangka panjang. Dalam satu penelitian yang diterbitkan pada 2007 di jurnal "Metabolisme, " subjek yang memiliki semua kalori hariannya dalam satu kali makan mengembangkan kadar gula darah yang lebih tinggi dan kadar ghrelin yang meningkat, hormon yang mengendalikan nafsu makan. Para peneliti menyimpulkan bahwa seiring waktu, makan sekali makan setiap hari dapat menempatkan orang pada risiko lebih tinggi terkena kondisi serius seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung.
Terlalu banyak makan
Ketika Anda melewatkan makanan reguler, rasa lapar Anda meningkat. Jadi, bahkan jika Anda memiliki jumlah kalori yang lebih besar di makan harian tunggal, Anda masih bisa makan berlebihan. Dalam beberapa kasus, Anda dapat menambah berat badan dari waktu ke waktu dengan mengonsumsi satu kali makan per hari walaupun Anda mengonsumsi kalori dalam jumlah sedang. Dalam sebuah percobaan yang diterbitkan pada tahun 2012 di "Journal of Circadian Rhythms, " tikus yang makan hanya satu kali makan besar setiap hari mendapatkan lebih banyak berat badan selama masa studi daripada tikus yang makan dua kali sehari, meskipun kedua kelompok memiliki jumlah total yang sama. makanan.
Efek lainnya
Tidak semua efek samping dari konsolidasi makanan bersifat fisik. Beberapa berhubungan dengan kesehatan mental Anda dan dapat memengaruhi konsentrasi dan kinerja akademik atau pekerjaan Anda. Menurut Evelyn Tribole, penulis "Eating on the Run, " orang-orang yang secara konsisten melewatkan makan reguler lebih lambat untuk membuat keputusan, menyelesaikan lebih sedikit pekerjaan dan memiliki konsentrasi yang lebih buruk. Otak manusia beroperasi dengan glukosa, dan penyimpanan glukosa biasanya berlangsung hanya empat hingga enam jam setelah makan. Jadi, jika Anda makan lebih lama dari itu tanpa makan demi hanya makan sekali sehari, kesehatan mental Anda bisa menderita.