Detak jantung saat menghembuskan napas

Daftar Isi:

Anonim

Jantung orang dewasa sehat yang normal berdetak rata-rata 70 kali per menit, tetapi ini bukan angka yang konstan. Jantung Anda berdetak lebih kencang saat Anda menarik napas dan melambat saat menghembuskan napas. Memahami siklus ini akan membantu Anda mengatur pernapasan untuk mengoptimalkan tekanan darah dan detak jantung Anda saat berolahraga serta saat melakukan teknik menenangkan atau relaksasi.

Seseorang memegang monitor detak jantung dan ponsel pintar. Kredit: alexey_boldin / iStock / Getty Images

Valsalva manuver

Manuver Valsava, di mana Anda menahan napas saat beraktivitas lalu menghembuskan napas dengan paksa ke jalan napas tertutup seperti mulut tertutup atau hidung terjepit, dapat meningkatkan detak jantung Anda secara signifikan. Anda mungkin telah menggunakan teknik ini untuk membersihkan atau menyamakan tekanan pada sinus atau untuk mengeluarkan benda dari tubuh selama buang air besar atau saat persalinan. Namun, itu dapat meningkatkan denyut jantung yang cukup untuk menyebabkan henti jantung pada individu yang rentan.

Olahraga

Selama berolahraga, tujuan Anda adalah untuk meningkatkan detak jantung Anda, yang juga meningkatkan tekanan darah Anda. Menurut sebuah studi oleh para peneliti di Hammons Heart Institute dan University of Missouri, melakukan manuver Valsalva selama latihan berat memberikan peningkatan tekanan darah yang signifikan. Menghirup dan menghembuskan napas selama fase konsentris dari setiap latihan tidak memberikan perbedaan yang signifikan dalam tekanan darah.

Relaksasi

Teknik pernapasan yang teratur sering direkomendasikan untuk membantu individu mengatasi stres seperti pergolakan emosi, kemarahan, dan ketakutan. Teknik-teknik ini juga membantu mengatur rasa sakit fisik. Sebagian besar teknik menekankan fase pernafasan panjang di mana detak jantung melambat. Menurunkan denyut jantung mengurangi respons stres tubuh, mengurangi jumlah adrenalin yang dihasilkan. Mengurangi jumlah adrenalin dalam aliran darah juga mengurangi pengalaman rasa sakit dan kecemasan.

Rhythmia Sinus pernapasan

Denyut jantung khas meningkat selama inhalasi diikuti oleh penurunan selama ekshalasi. Pada beberapa individu, pola ini tidak bersuara dan detak jantung tetap relatif stabil meskipun ada perubahan pernapasan. Ini paling sering disebabkan oleh gangguan dalam pernapasan, baik dari gangguan paru obstruktif seperti asma atau bronkitis, atau dari gangguan paru-paru restriktif seperti emfisema. Ini dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal dan aliran darah menurun.

Detak jantung saat menghembuskan napas