Minyak zaitun yang lezat diproduksi terutama di negara-negara Mediterania - seperti Italia, Spanyol dan Yunani - dan dikonsumsi oleh orang-orang di seluruh dunia. Rasa minyak zaitun tergantung pada banyak faktor, termasuk iklim, tanah dan bagaimana buah zaitun dipanen dan kemudian ditekan untuk menghasilkan minyak.
Senyawa menguntungkan
Minyak zaitun extra virgin berasal dari seluruh buah zaitun - juga dikenal sebagai drupe - menggunakan teknik cold-press. Proses pembuatan minyak zaitun extra virgin tidak mengubah sifat kimiawi dari zaitun atau minyak yang dihasilkan. Ini bermanfaat karena senyawa yang dikembangkan oleh buah dari tekanan lingkungan dimasukkan ke dalam minyak. Beberapa senyawa fenolik ini telah terbukti memiliki efek antioksidan pada manusia, khususnya mengurangi risiko aterosklerosis dan kanker, serta memberikan manfaat anti-inflamasi dan antimikroba.
Gangguan Nutrisi
Minyak zaitun extra virgin padat kalori dan termasuk dalam kelompok makanan berlemak. Satu sendok makan minyak zaitun extra virgin mengandung 119 kalori dan 13, 5 gram lemak, yang merupakan 21 persen dari nilai harian yang disarankan berdasarkan diet 2.000 kalori. Minyak zaitun extra virgin tidak mengandung protein atau karbohidrat. Sekitar 75 persen lemak dari minyak zaitun extra virgin tidak jenuh tunggal, sejenis asam oleat yang telah terbukti menurunkan total kolesterol darah.
Keuntungan sehat
Minyak zaitun extra virgin memiliki banyak manfaat kesehatan. Oleocanthal - salah satu senyawa yang ditemukan dalam minyak zaitun extra virgin - telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Nature" pada 2005 menemukan bahwa ketika partisipan mengonsumsi 4 sendok teh minyak zaitun per hari selama 12 minggu, minyak tersebut menirukan obat anti-inflamasi ketika mengurangi rasa sakit. Minyak zaitun extra virgin juga dapat berperan dalam mengurangi risiko penyakit jantung serta memerangi diabetes dan meningkatkan perkembangan janin yang sehat.
Pertimbangan Lainnya
Beberapa peneliti mempermasalahkan penggunaan minyak zaitun extra virgin dalam memasak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Food Research International" pada 2013 menemukan bahwa karena minyak zaitun memiliki titik asap yang relatif rendah ketika dimasak, beberapa sifat bergizi mulai menurun pada pemanasan tinggi. Misalnya, ketika minyak zaitun dipanaskan hingga suhu di atas 375 derajat Fahrenheit, fenolnya - yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki efek menyehatkan jantung - rusak. Karena minyak zaitun extra virgin dapat berharga dua hingga 10 kali lipat dari harga minyak kanola, penulis penelitian merekomendasikan untuk menyimpannya sebagai bumbu terakhir pada makanan yang dimasak.