Siapa pun dapat mengalami keringat berlebih saat berolahraga, tidak masalah tingkat kebugarannya. Berkeringat berlebihan selama berolahraga tidak berarti Anda tidak dalam kondisi semula - bahkan terkadang itu menandakan sebaliknya. Untuk mencegah dan mengobati keringat berlebih dengan benar, penting untuk memahami kondisi apa yang menyebabkannya terjadi.
Gejala
Gejala keringat berlebih saat berolahraga dapat bervariasi dari orang ke orang. Anda bisa melihat bintik-bintik basah yang sering dan berlebihan yang merembes ke pakaian Anda. Keringat ini dapat muncul di mana saja di tubuh Anda termasuk wajah, punggung, dada, ketiak, kaki, dan tangan Anda. Jumlah keringat yang tidak normal ini dapat mengganggu rutinitas olahraga Anda, menyebabkan Anda kehilangan pegangan pada peralatan olahraga atau beban. Ini juga bisa memalukan, membuat Anda sadar diri tentang berolahraga di depan umum.
Penyebab
Menurut situs web Otoritas Amerika tentang Kebugaran, keringat berlebih saat berolahraga berkembang ketika suhu tubuh inti Anda meningkat. Kelenjar keringat ekrin kemudian melepaskan cairan tubuh, memaksanya ke permukaan kulit untuk mendinginkan tubuh. Keringat ini seharusnya menguap, tetapi di lingkungan yang lembab, ini bisa sulit. Akibatnya, lebih banyak keringat tersisa di tubuh. Selain itu, keringat berlebih bisa menjadi tanda bahwa Anda sehat secara fisik. Ini adalah cara tubuh beradaptasi dengan latihan fisik yang konsisten.
Perawatan
Untuk menghentikan keringat berlebih saat berolahraga, istirahatlah untuk mencuci muka dan usap diri Anda dengan handuk atau kain lap basah. Nyalakan kipas angin, turunkan AC atau buka jendela untuk mengurangi kelembaban di udara. Selain itu, gunakan antiperspiran yang dijual bebas untuk mencegah keringat berlebih. Jika ini tidak membantu, dokter dapat meresepkan antiperspiran yang mengandung aluminium klorida.
Peringatan
Situs web MedlinePlus memperingatkan bahwa Anda harus menghubungi dokter jika keringat akibat olahraga berlebihan disertai dengan demam, nyeri di dada, sesak napas ekstrem, atau detak jantung yang cepat yang menetap setelah Anda berhenti berolahraga. Selain itu, cari bantuan medis jika keringat berlebih berkembang bahkan ketika Anda tidak berolahraga atau terjadi saat Anda tidur. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda-tanda kondisi medis yang serius seperti serangan jantung, infeksi atau hipertiroidisme.