Sama seperti Anda memantau kemajuan akademik dan perkembangan sosial anak Anda, Anda juga perlu mengawasi tingkat kebugarannya. Seiring dengan kekuatan dan daya tahan, fleksibilitas adalah komponen kunci kebugaran. Jika anak Anda aktif dalam olahraga dan aktivitas fisik lainnya - baik kompetitif maupun rekreasi - pahami bagaimana masalah fleksibilitas memengaruhi kesehatannya, performa atletik, dan risiko cedera.
Terlalu ketat
American Council on Exercise mencatat bahwa sejak sekitar usia 6 tahun, ketika anak-anak mulai duduk secara teratur di meja, paha belakang dipaksa ke posisi yang sempit dan diperpendek selama berjam-jam sehari. Seiring bertambahnya usia anak-anak, menghabiskan waktu berjam-jam membungkuk di depan TV atau komputer menambah masalah, yang menyebabkan kaki, punggung, leher, dan bahu terasa sesak. Situs web Rumah Sakit Anak Nationwide menambahkan bahwa otot cenderung kencang pada masa pra-remaja dan awal remaja ketika anak-anak mengalami periode pertumbuhan cepat yang singkat. Selama fase perkembangan fisik ini ketika tulang tumbuh dengan cepat dan otot belum menyesuaikan dengan mereka, kelenturan yang lebih buruk dapat menjadi masalah.
Terlalu longgar
Anak-anak yang luar biasa fleksibel disebut sebagai hypermobile, atau bersendi ganda. Sendi mereka sangat longgar dan anggota tubuh mereka bergerak di luar rentang gerak normal. Lutut dan siku anak-anak dapat melampaui apa yang dianggap lurus, atau anak-anak mungkin dapat menekuk ibu jari atau jari kelingking mereka dengan cara yang ekstrem. Hypermobility cenderung berjalan dalam keluarga, menurut American College of Rheumatology, dan anak perempuan cenderung menunjukkan kelonggaran sendi yang lebih besar daripada anak laki-laki pada usia yang sama. Seiring bertambahnya usia anak-anak hypermobile dan terus tumbuh, otot-otot mereka menjadi lebih kuat dan lebih kencang, yang umumnya menyebabkan mobilitas sendi menjadi normal. Dalam beberapa kasus, hipermobilitas dan berbagai gejala terus berlanjut hingga dewasa, menurut situs web Klinik Cleveland.
Konsekuensi negatif
Jika anak Anda aktif dalam olahraga dan kegiatan lainnya, fleksibilitas yang buruk dapat mencegahnya dari melakukan yang terbaik dan meningkatkan risiko cedera, menurut Rumah Sakit Anak Nationwide. Otot-ototnya yang pendek dan kencang lebih rentan terhadap ketegangan.
Untuk anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan yang menghargai tingkat fleksibilitas tinggi - termasuk senam, balet, dan seni bela diri - hypermobility sering dianggap sebagai nilai tambah. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang tidak menyenangkan, termasuk nyeri otot dan persendian, nyeri, bengkak, dan kram. Gejala nyeri lebih sering terjadi pada ekstremitas bawah, termasuk paha dan betis, dan cenderung mempengaruhi sendi yang lebih besar, termasuk lutut dan siku. Anak-anak hypermobile juga rentan terhadap keseleo, cedera jaringan lunak, dislokasi sendi, dan nyeri punggung.
Solusi
Peregangan yang teratur dan konsisten adalah kunci untuk mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas anak. Sebelum melakukan aktivitas fisik, anak-anak harus melakukan pemanasan dengan beberapa menit aktivitas kardio umum, diikuti dengan peregangan dinamis yang melibatkan gerakan berulang yang terus-menerus. Setelah berolahraga, anak-anak harus meluangkan beberapa menit melakukan peregangan statis untuk kelompok otot utama, termasuk bahu, paha depan, paha belakang dan betis.
Anak-anak hypermobile mungkin memerlukan latihan penguatan dasar untuk mengatasi efek dari kondisi mereka. Mereka harus menghindari perilaku yang meregangkan sendi yang terkena, seperti duduk bersila dan berdiri dengan lutut terkunci. Sebagai orang tua, guru, atau pelatih, Anda harus mencegah anak-anak hypermobile dari "memecahkan" buku-buku jari mereka dan sendi lainnya dan menghibur teman-teman dengan aksi yang menunjukkan mobilitas sendi mereka yang luar biasa.