Suplemen logam koloid digunakan untuk mengobati kekurangan logam dalam tubuh dan meningkatkan sistem kekebalannya. Tembaga koloid sebenarnya adalah bintik-bintik kecil tembaga yang dicampur dengan air murni. Air bertindak sebagai kendaraan untuk mengirimkan logam ke sistem pencernaan. Suplemen tembaga telah ditemukan bertindak sebagai anti-inflamasi serta pengobatan untuk luka dan luka bakar.
Mengobati Kekurangan Tembaga
National Institutes of Health merekomendasikan suplemen tembaga, seperti tembaga Koloid, sebagai pengobatan untuk defisiensi tembaga. Meskipun jarang, defisiensi tembaga dapat ditemukan pada bayi yang diberi susu formula sapi secara eksklusif, mereka yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah, atau mereka yang menderita kekurangan gizi. Ini juga lazim pada anak-anak dengan cystic fibrosis dan orang dewasa dengan penyakit celiac, yang masing-masing mengganggu penyerapan mineral dalam sistem pencernaan.
Antioksidan Alami
Radikal bebas melayang di seluruh aliran darah, menyerang sel-sel sehat dan memutasikan DNA mereka. Menurut para peneliti di Rice University, radikal bebas dapat menawarkan "jalur untuk kanker, penuaan dan berbagai penyakit." Antioksidan, seperti yang ditemukan dalam tembaga Koloid, menghilangkan radikal bebas dari tubuh. Sebuah makalah 2005 yang diterbitkan dalam Annals of Nutrition & Metabolism menyimpulkan bahwa diet tembaga meningkatkan pertahanan antioksidan.
Perawatan Luka dan Bakar
Pusat Medis Universitas Maryland melaporkan bahwa tembaga koloid mendorong penyembuhan luka bakar dan luka pada kulit. Universitas menulis bahwa tembaga yang dioleskan langsung ke luka akan mempercepat penyembuhan dan regenerasi kulit. Dalam perawatan luka bakar, tembaga dan logam lainnya dapat hilang.
Pengobatan Diabetes
Para ilmuwan percaya bahwa diabetes tipe 2 dipromosikan oleh oksidasi sel yang kekurangan logam yang melindungi sel dan melindunginya dari radikal bebas. Dua studi terpisah melihat defisiensi tembaga dan dampaknya pada diabetes. Sebuah laporan China tahun 2008 menunjukkan bahwa kekurangan tembaga atau penyerapan abnormal tembaga merusak pertahanan seluler dan jaringan tubuh, membuka pintu bagi timbulnya diabetes. Peneliti Jepang merilis laporan pada tahun 2009 yang menunjukkan bahwa tembaga mengurangi resistensi insulin dan intoleransi glukosa pada tikus laboratorium. Tembaga koloid dapat memberikan suplementasi yang cukup untuk mencegah timbulnya diabetes.